Riaumag.com , Bogor –Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Jawa Barat, melaporkan, ratusan tenaga kesehatan (nakes) terpapar COVID-19.
Dinas Kesehatan mencatat, ada 367 nakes yang bekerja di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) seperti puskesmas dan rumah sakit terpaksa harus menjalani perawatan dan isolasi.
Kondisi tersebut menyebabkan Kota Bogor dalam situasi krisis nakes.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, saat ini Kota Bogor dalam situasi darurat mengingat banyaknya nakes yang bertumbangan karena COVID-19.
Bima menuturkan, sudah banyak langkah yang diambil oleh Pemkot Bogor untuk mengatasi kasus COVID-19 yang terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa pekan ke belakang.
Namun, kata Bima, hal itu tidak akan ada artinya apabila banyak nakes yang terus bertumbangan.
Bima berharap, kondisi itu jangan sampai terjadi kepada para ASN dan personel TNI-Polri.
“Tempat tidur dan fasilitas isolasi ditambah tapi dokter dan perawatnya tidak ada, untuk apa,” kata Bima, Kamis (1/7/2021).
Bima juga menyampaikan, banyaknya nakes yang positif COVID-19 tidak hanya memengaruhi pelayanan, tapi juga target vaksinasi di Kota Bogor.
“Jika tidak ada tenaga kesehatan, siapa yang mau menyuntik. Jika vaksin terhambat, maka kita akan kalah melawan COVID-19,” ujar dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menyampaikan, saat ini pihaknya telah membuka proses rekrutmen atau pendaftaran untuk tenaga kesehatan.
Retno membeberkan, banyaknya nakes yang terpapar COVID-19 menjadi kendala di seluruh rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.
Sementara itu, lanjut dia, angka harian kasus positif COVID-19 terus bertambah.
Retno menyebutkan, kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Kota Bogor. Hampir di semua wilayah juga mengalami kondisi serupa.
“Ada 367 nakes yang terpapar COVID-19. Proses rekrutmen masih berlangsung. Kami masih butuh tenaga perawat dan dokter,” pungkasnya.
sumber : kompas.com