Riaumag.com , Semarang – Sudah Dua tahun lebih Industri Pariwisata terpuruk, mengakibatan tak ada lagi pemasukkan untuk pelaku-pelaku Pariwisata, untuk itu Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Jawa Tengah bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jawa Tengah mengadakan Aksi Konvoi Bus Pariwisata sambil dipasangnya Bendera Putih di semua Bus Pariwisata yang mengikuti Aksi Konvoi tersebut, Kamis , (22/07/2021)
Joko Sunarto sebagai Ketua ASITA Jawa Tengah
“Pelaku Pariwisata Jawa Tengah sudah mulai jenuh dengan kondisi ekonomi mereka sudah terpuruk cukup lama,sehingga mereka harus melakukan aksi ini, jadi jika ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau istilah sejenisnya tentu seharusnya ada solusi bantuan untuk Biro Perjalanan Wisata (BPW) yang ssudah terpuruk 2 tahun,”Kata Joko
“Namun Harapan dari bagi para pelaku pariwisata akan lebih baik tetap adanya pelonggaran untuk sektor pariwisata dengan syarat (Prokes Ketat) di zona hijau, Agar ekonomi industri perjalanan BPW bisa tetap jalan, karena semua ketentuan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) Sudah diterima . Tinggal pemerintah harus tegas kalau ada yang melanggar, ditegur, serta dapat cabut izinnya atau denda sekaligus,”Harap Joko
“Tentang Bantuan dari Pemrintah, sejauh ini bantuan kepada BPW tidak ada, pernah ada sembakau itupun tidak semua daerah dapat bantuan tersebut, bahkan cuma satu kali, Semakin lama dibiarkan semakin hancur kami,”Pungkas Joko saat
Sementara Adi Naura Pati sebagai Ketua Aksi Keprihatinan untuk Pariwisata
“Hari ini Pelaku Pariwisata di Jawa Tengah mengadakan aksi damai level 1 dengan konvoi puluhan bus pariwisata keliling kota, dan juga berhenti di Kantor Bupati Pati, Aksi ini dilaksanakan untuk memberi tahu pemerintah, dengan adanya perpanjangan PPKM pelaku pariwisata angkat bendera putih sebagai tanda menyerah, sudah tidak mampu lagi bertahan karena tidak ada kegiatan pariwisata,”sesal Adi yang juga kampanyekan hastag #PPKMdiperpanjang #Bendera PutihPariwisata Menyerah
“Harapannya setelah tanggal 25 Juli 2021 pariwisata juga direlaksasi dengan dibukanya obyek-obyek wisata dan kebijakan lainya yang dapat membantu para pelaku pariwisata, sehingga tidak semakin terpuruk-puruk industri pariwisata,”Kata Adi
“Kalau hal ini dilakukan juga oleh Pelaku Pariwista disemua daerah melakukan aksi serupa, saya rasa pemerintah mau dengar jeritan hati pelaku parwisata dan bisa memberi solusi untuk para Pelaku Pariwisata, tapi Pelaku Pariwisata tenang-tenang saja, pemetintah berpikir Pelaku Pariwisata punya banyak duit dan tidak butuh solusi,”Tutup Adi dihubungi warta riaumag.com melalui WA-nya