RIAUMAG.COM , PEKANBARU——-Penghujung akhir bulan Juli 2023, kita di hebohkan dengan berita viral kondisi kabel fiber atau serat optik yang masih berantakan di jalanan Ibu Kota Jakarta sehingga mengakibatkan kecelakaan yang menimpa pemuda bernama Sultan Rif’at Alfatih (20) terjadi di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023 lalu. sehingga ramai di pemberitaan nasional.
Pemuda ini pasca kecelakaan, dokter memvonis bahwa tulang muda di tenggorokan Sultan terputus dan berantakan sehingga perlu menggunakan alat bantu untuk makan dan minum serta bernapas. Karena hanya cairan yang bisa masuk ke tubuh Sultan, kondisi fisiknya kian melemah. Tubuhnya pun semakin kurus yang awal berat badannya 69 kilogram sekarang hanya 46 kilogram.
Setelah kejadian kecelakaan Sultan Rif’at Alfatih Kembali kabel fiber optic memakan korban dengan kecelakaan yang terjadi pada Jumat (28/07/2023) kemarin, kecelakaan akibat kabel yang melintang di jalan kembali terjadi. Kali ini, kecelakaan terjadi di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat dengan korban Bernama Vadim (38) saat itu melintas dari dari timur menuju ke barat terjadi kecelakaan lalu lintas, korban terkena kabel Telkom yang melintang di jalan korban kemudian terperosok dan jatuh ke sisi kanan jalan. Akibatnya, Vadim mengalami luka di bagian kepala dan korban dibawa ke RS Pelni.
Kejadian kecelakaan yang terjadi di dua tempat yang berbeda ini mendapat perhatian serius dari Politisi Golkar Kota Pekanbaru yakni Andri Syah,SE.,M.Ec.Dev.
Bung Andre sapaan akrabnya melalui media ini di Pekanbaru. Senin (31/07/2023) mengulas dan mengatakan hal ini sebenarnya bukan rahasia umum yang terjadi di Indonesia seperti di Jakarta kemaren, dirinya mengaku prihatin di tengah kemajuan teknologi dan informasi era digitalisasi harus di bayar mahal dengan adanya korban dari masyarakat kita, terkait infrasturktur yang kurang mendapat perhatian khusus baik itu penyedia provider seluler dan pengawasan dari Pemerintah sendiri
“Sangat disayangkan hal demikian terjadi zaman era digital seperti sekarang harus di bayar mahal dengan jatuhnya korban kecelakaan akibat dari amburadulnya infrastruktur kabel fiber optic yang semberawut bahkan sudah menyentuh bahu jalan sehingga merugikan pengendara kendaraan bermotor dan pengguna jalan bagi pejalan kaki, kita harapkan hal demikian tidak terjadi bagi masyarakat kita di kota Pekanbaru ini “ kata Andri.
Ketua DPC Ormas Musyarawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) DPC Kota Pekanbaru ini menegaskan kepada OPD Teknis terkait yakni Dinas DPMPTSP, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan Dinas Kominfo Pekanbaru agar lebih selektif dan betul betul di awasi bila masih ada di temukannya kesemberawutan kabel jaringan fiber baik yang di tiang-tiang listrik , bahu jalan atau bahkan masih adanya galian kabel fiber optic yang masih belum sempurna di dalam penimbunannya agar betul-betul di perhatikan dan di minta bagi provider untuk di rapikan atau adanya pemasangan rambu-rambu agar masyarakat kita terhindar dari kecelakaan di jalan
“ Coba dicekla OPD teknis terkait pengerjaan dan pastikan kabel kabel fiber optic yang terpasang sudah terpasang rapi di tiang-tiang atau bahu jalan dan bila ada galian di infokan masyarakat melalui tanda rambu-rambunya, ingatkan dan tegaskan hal demikian kepada perusahaan providernya, jangan di lepas mereka begitu saja tanpa adanya kontrol kerja pengawasan pemerintah kota Pekanbaru “ Tegas Andre.
Bacaleg Legislatif Dapil 5 Kecamatan Merpoyan Damai ini juga mewanti wanti bahwa keselamatan masyarakat kota Pekanbaru menjadi tanggung jawab dari OPD teknis terkait bila terjadi kecelakaan yang di akibatkan kelalalaian kurangnya pengawasan dari Pemerintah Kota Pekanbaru terkait infrastruktur kabel fiber optic
“Kami ingatkan betullah dari awal kepada OPD Teknis bahwa keselamatan masyarakat kota Pekanbaru adalah tanggung jawab dari Pemerintah Kota artinya jangan lepas tangan sebelum terjadi dan viral nantinya, perhatikan betul sebelum pelaksanaan kegiatan perlu adanya perencanaan dan jangan anggap sepele dan di lepas begitu saja karena apabila terjadi hal yang tidak di inginkan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Pekanbaru dan Perusahaan Penyedia Provider , kami harapkan tidak terjadilah di Kota Pekanbaru Kota Bertuah ini. “ Tutup Bung Andre.