Riaumag.com , Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution mengalihkan anggaran untuk pembelian mobil dinas wali kota dan wakil wali kota tahun 2021 untuk pembelian dua unit mobil vaksin keliling.
Bobby mengatakan anggaran tersebut sekitar lebih dari Rp 2,2 miliar.
“Intinya anggaran kita fokuskan untuk penanganan COVID-19. Ini anggarannya di atas Rp 2,2 miliar bisa dapat dua unit ambulans nantinya,” ujar Bobby, Kamis (19/8/2021).
Dikatakannya, anggaran tersebut diharapkan dapat membeli dua unit mobil ambulans dan menambah ketersediaan kendaraan untuk vaksinasi saat ini.
“Karena masih kurang kendaraan kita, untuk kecamatan baru dua yang dapat, Helvetia dan Tuntungan. Di P-ABD sudah dipindahkan anggarannya kemarin,” ungkapnya.
Bobby juga mengaku, pengalihan anggaran ini atas pertimbangan bahwa mobil dinas yang sudah ada saat ini masih dalam kondisi baik.
“Karena sudah kita cek, mobil yang ada saat ini masih sangat layak kondisinya,” tuturnya.
Kepala Bappeda Kota Medan, Benny Iskandar mengatakan mobil yang rencananya akan dibeli oleh Pemko Medan berjenis Hiace Premio.
“Ya, benar. Rencananya Pemko Medan akan membeli mobil ambulans dua unit jenis Hiace Premio,” tuturnya.
Dikatakan Benny, anggaran tersebut sebelumnya diperuntukkan sebelumnya untuk pembelian mobil sedan dinas wali kota dan wakil wali kota.
“Di mana anggaran sebelumnya untuk pembelian mobil sedan dinas wali kota dan wakil wali kota Medan sebesar Rp Rp 2,2 miliar,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Fraksi PAN DPRD Medan Sudari mengaku mendukung penuh keputusan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution untuk pengalihan pembelian mobil dinas menjadi ambulance.
Apalagi, kata dia, di situasi pandemi Covid-19 saat ini penggunaan mobil ambulance sangat tinggi.
“Kebijakan yang sangat mulia, saat ini butuh pelayanan ambulance ditengah warga yang terpapar sakit. Kita dukung penuh, sangat bermanfaat,” ujar Sudari.
Meskipun mobil dinas juga penting guna menunjang kelancaran tugas tugas wali kota dan pimpinan OPD jajaran Pemko Medan, Sudari mengatakan masih ada yang lebih urgen yakni pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kalau untuk operasional tugas dinas, mungkin masih bisa mobil dinas lama diberdayakan. Ini sikap bijak seorang pemimpin yang patut diteladani,” katanya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan ini berharap seluruh pimpinan OPD jajaran Pemko Medan supaya dapat mengikuti kebijakan Wali Kota Medan. Di mana anggaran untuk program seremonial supaya ditiadakan dan dialihkan skala prioritas.
“Pimpinan OPD harus mampu menjalankan program skala prioritas. Seorang pemimpin harus bijak dan inovasi memaksimalkan prnggunaan anggaran menghindari Silpa,” kata Sudari.
sumber : medan.tribunnews.com