Gelap, Licin dan Berlumpur
RIAUMAG.COM , LIMAPULUH KOTA——-Hari sudah gelap dan mulai hujan, saat itu waktu menunjukkan pukul 18.15 wib di hari Rabu, 28 Juni 2023. Tim ekspedisi dakwah pedalaman sudah berada tepat di posisi perbatasan Sumbar dan Riau, desa Buluh Kasok, kecamatan Harau, kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Tim berunding dulu apakah akan melanjutkan perjalanan atau nge-camp dulu menunggu hujan reda. Akhirnya, diputuskan tetap melanjutkan perjalanan menembus belantara hutan Rimbang Baling dalam kegelapan malam disertai derasnya hujan.
Ekspedisi ini menggunakan 6 unit motor, 3 unit membawa tim dan selebihnya membawa logistik bantuan. Prediksi kondisi medan jalan terbukti, yaitu licin, berlumpur, dingin, gelap dan berkali-kali terjatuh saat berkendaraan atau saat berjalan kaki.Adrenalin terus dipacu, jantung berdetak lebih cepat karena posisi berada di tengah hutan belantara kawasan Bukit Barisan Sumatera yang masih ada hewan Harimau dan Beruang.
Ditambah tantangan saat menyeberang 2 sungai menggunakan rakit, air pasang dan arus sungai deras disertai hujan.Semangat juang dengan keikhlasan untuk sampainya sebuah amanah menjadi bekal kuat selama 4 jam perjalanan.
Akhirnya, tim selamat tiba di desa Pangkalan Kapas pukul 22.30 wib disambut warga kampung.Sementara itu tim 2, sehari sebelumnya telah berangkat menuju lokasi dengan berjalan kaki menuntun hewan qurban. Mereka berangkat pukul 7 pagi dan sampai di kampung pukul 4 sore (9 jam berjalan kaki).
Esoknya, tim bersama perangkat desa dan warga kampung sudah bersiap menyelenggarakan pemotongan hewan qurban. Hewan qurban ada 21 ekor Kambing dan 3 ekor Kerbau disalurkan untuk warga terisolir di 4 desa kecamatan Kampar kiri hulu, kabupaten Kampar, Riau (desa; Pangkalan Kapas, Lubuk Bigau, Tanjung Permai dan Kebun Tinggi).
Warga sangat senang menerima berkahnya daging qurban yang telah lama mereka harapkan. Merekapun mendoakan para muhsinin dan wakifin yang telah berqurban dan memberi bantuan di kampung mereka. Amanah bantuan wakaf Al Quran, buku iqro, zakat 100%, baju layak pakai dan paket sembako pun telah disalurkan kepada mustahik (yang berhak menerima) di lokasi tersebut.Tuntas sudah amanah penyaluran hewan qurban dan bantuan untuk warga pedalaman.
Esok pagi, tim bergerak pulang. Setelah menempuh perjalanan hampir 10 jam, akhirnya tiba dengan selamat di kota Pekanbaru pukul 11 malam.Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan ‘Antar Qurban Ke Pedalaman Berjalan Kaki’ bertajuk “Berbagi Kebahagiaan Qurban Untuk Pedalaman” telah ditunaikan dengan baik dan lancar.Bersyukur kepada Allah SWT seluruh tim personil selamat, sehat dan tetap solid.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya -jazakumullah khayran jazaa- disampaikan kepada seluruh tim dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, baik langsung maupun tidak langsung. Terutama kepada muhsinin dan wakifin yang telah memberikan kepercayaan amanahnya kepada penyelenggara kegiatan yaitu Yayasan Sinergi Bangun Peradaban (SIGAP) bersama Komunitas Cinta Masjid.
Semoga curahan dan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana dibalas Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan pahala yang terus mengalir dan dicatat sebagai pemberat amal sholeh di yaumil akhir kelak.
Dan semoga kegiatan berikutnya memberikan banyak manfaat bagi warga terisolir dan pedalaman, khususnya di daerah Riau. Insya Allah…Barakallahu fiikum jami’an
Muhammad Ihsan, Koordinator Lapangan SIGAP—Amanah dan Tepat Sasaran.