Riaumag.com , Bandung — Teror katanya adalah upaya memunculkan ketakutan. Dirancang dengan mengerikan untuk memberikan kekhawatiran, trauma dan takut yang menyebabkan terganggunya kehidupan.
Akibat ter-horor adalah saat amal kebaikan hidup jadi berkurang akibat ketakutan yang didapatkan.
Kita sangat perlu antiteror agar kita tak mempan di berikan tekanan dan Ketakutan. Sehingga, selalu hadir rasa aman dan ketentraman dalam menjalankan kebaikan kehidupan.
Kita perlu antiteror yang meniadakan rasa takut kecuali ketakutan kepada adzabNya.
Hanya ketakutan pada murkaNya yang akan membuat kita lebih berhati-hati dan terus meningkatkan kebaikan-kebaikan hidup.
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut (azab) Tuhan mereka, dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apa pun), dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka. Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya”
(QS. Al Mu’minun ayat 57-61)
At-Tirmidzi meriwayatkan, dari Aisyah ra., ia bercerita:
“Aku bertanya kepada Rasulullah mengenai ayat ini: “Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamar, berzina dan mencuri? Beliau menjawab: ‘Bukan, hai putri as-Shiddiq, tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, mengerjakan sholat, dan bersedekah. Mereka takut semua amalan tersebut tidak diterima. Mereka adalah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan'”.
Semoga kita bisa terus berlatih untuk hanya takut kepada adzabNya, hanya takut saat amal tak diterima, dan setelah itu… tidak ada ketakutan selainnya.
امين اللهم امين
H-11 Ramadhan
@AM.Nasrulloh