Riaumag.com –Saat ini, banyak wisatawan yang mengklaim dirinya sebagai seorang backpacker. Namun, apa makna backpacker sebenarnya?
Perjalanan ala backpacker memang terus berkembang di Indonesia, namun banyak juga yang tak mengetahui makna backpacker sebenarnya. Pendiri Komunitas Backpacker Dunia (KBD), Elok Dyah Messwati, mencoba menalaahnya.
Perjalanan seorang backpacker dapat diartikan sebagai perjalanan mandiri. Tak ada trip organizer yang mengatur perjalanan, dari berangkat hingga pulang sehingga wisatawan hanya tinggal menyetorkan sejumlah uang dan menikmati perjalanan.
“Backpacker itu pejalan mandiri. Tidak selalu harus sendiri, berdua hingga berempat masih boleh, namun semuanya ikut mengurusi perjalanan mereka. Misalnya, si A cari tiket, B cari penginapan, dan seterusnya,” katanya saat wawancara eksklusif dengan Okezone di Jakarta,baru-baru ini.
Mengatur semuanya sendiri, maka diperlukan manajemen yang baik dalam mengatur diri sendiri, kegiatan perjalanan, hingga uang. Oleh karena itu, backpacker dikenal pula sebagai smart traveler. Backpacker, ditegaskan Elok, dituntut harus hemat selama perjalanan, caranya bukan berarti dengan mempersulit diri sendiri, tapi cerdik mencari celah.
“Dapat dikatakan, backpacker itu seorang smart traveler dan tidak identik dengan yang kumuh atau menyiksa diri, bahkan banyak juga anggota KBD yang mantan pramugari,” imbuh penulis buku Backpacking Hemat ke Australia ini.
Misalnya saja, mereka harus menabung untuk dapat berkeliling ke luar negeri. Mereka pun harus pintar mencari tiket penerbangan dan tempat penginapan murah. Bahkan, bukan tidak mungkin bila mereka berhasil mendapatkan tiket penerbangan dan penginapan gratis.
“Inginnya, mereka yang backpacker jadi mandiri kayak bule-bule. Tidak seperti turis kebanyakan, yang segerombolan pakai bendera sama tour guide. Kalau ada trip organizer, itu sih bukan backpacker, karena semuanya diurusin,” tutupnya.
sumber : lifestyle.okezone.com