oleh : DR Hendri Sayuti , M.Ag
Ketika kita dihina atau direndahkan seseorang, hampir semua kita tau apa sikap terbaik yang perlu dilakukan pada waktu itu.
Walaupun sangat berat untuk melakukannya, mininal kita sudah tau sikap yang terbaik ketika itu. Bersabar. Ya, benar kita harus SABAR.
Namun, bagaimana ketika kita disanjung atau dipuji?
Tidak banyak orang yang tau apa sikap terbaik kala itu. Karenanya, hampir semua orang memilih untuk menikmatinya, bahkan larut dalam lezatnya pujian itu.
Taukah anda, banyak orang yang lulus ketika dihina, Ia tetap menjadi pribadi yang tegar dan sabar. Sebaliknya, hanya sedikit orang yang lulus ketika disanjung, yang memiliki skill agar pujian itu tidak merusak dirinya tanpa ia sadari.
Ingat !!! Rumus umum adalah hinaan dan pujian itu sama-sama UJIAN.
Ketika anda dipuji orang, dan agar pujian itu tidak membuat anda lupa diri, perlu kita baca dan hayati do’a ini:
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ
Yaa Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Yaa Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka.
Do’a inilah yang dibaca Abu Bakar Shiddiq ketika bliau dipuji orang. Selamat menikmati.
(riaumag.com)