Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA)
Riaumag.com , Padang—Ibukota Provinsi Sumatera Barat, Padang berhasil keluar dari status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 berdasarkan evaluasi PPKM Luar Jawa-Bali, Senin (13/9/2021).
Darmawi sebagai Ketua DPD ASITA Sumatera Barat
“Terkait kondisi Pariwisata Sumatera Barat pada Masa PPKM yang di berlakukan oleh Pemerintah tentunya sangat berdampak bagi pelaku pariwisata karena, PPKM ini membatasi pergerakan perjalanan masyarakat dari suatu tempat ke tempat yang lain, di Pariwisata itu salah satu yang dilakukannya adalah memang pergerakan manusia dari suatu daerah ke daerah yang lain,”Ungkap Darmawi yang dilantik pada 23 Maret 2021 sebagai Ketua DPD ASITA Sumatera Barat
“Dengan adanya PPKM tentu mengakibatkan pariwisata tidak bergerak sama sekali, dampaknya sangat terasa oleh pelaku-pelaku pariwisata karena, tidak adanya pergerakan manusia tadi dari suatu daerah ke daerah yang lain tentu, Biro Perjalanan Wisata dalam hal ini para Travel Agent terdampak kepada usahanya yang sama sekali lumpuh mati total, karena tidak ada aktifitas inbound tidak bisa juga melakukan outbound yang selama ini menjadi tumpuan para Travel Agent,”Jelas Darmawi
Baca Juga : ASITA : Badai PHK di Biro Travel, 95% Udah Nggak Punya Pegawai Lagi
“Mengenai omset atau pendapatan para Travel Agent praktis tidak ada sama sekali, karena memang perusahaannya tutup total jadi, dari 251 Travel Agent Anggota ASITA Sumatera Barat yang ada hampir 90% Tutup Kantornya, tentu para pelaku pariwisata ini harus tetap bertahan hidup, dengan mencari peluang-peluang usaha yang lain untuk mempertahankan atas keberlangsungan kehidupan usahanya jadi, karena usaha Travel Agentnya tidak dapat diharapkan lagi dengan situasi PPKM seperti ini,”Jelas Darmawi lagi
Baca Juga : ASITA : “COVID-19 Bisa Ngamuk Lagi, Euforia Bangkitnya Pariwisata Harus Diwaspadai”
Terkait selama ini, apa yang telah dilakukan Pemerintah kepada para pengusaha-pengusaha Travel Agent ??? Sejauh ini sama sekali bantuan dalam berbentuk, katakan-lah finansial belum ada sejak terjadinya COVID-19 dibulan Maret Tahun 2020 hingga sekarang dibulan September 2021, sama sekali belum ada bantuan untuk para Travel Agent, memang harapannya pemerintah dalam hal ini memberikan perhatian khusus, karena selama ini mereka para TravelAgent-lah orang-orang yang berjasa mendatangkan uang ke Sumatera Barat melalui wisatawan-wisatawan yang mereka datangkan.
Baca Juga : ASITA : “3 Dampak Ngeri PPKM Darurat Bagi Biro Perjalanan”
“mengenai tentang usaha apa? harapan apa? usaha kedepannya memang diharapkan sekali kepada pemerintah jika seandainya kondisi sudah melandai, katakan-lah sudah back to normal, khususnya di Sumatera Barat. Pemerintah Sumatera Barat sangat mengetahui bahwa potensi pariwisata di Ranah Minang ini, dengan cara melakukan usaha mempromosi kembali agar wisatawan-wisatawan berdatangan kembali ke Sumatera Barat, ini usaha yang harus dikejar, saya sangat yakin bila ini terjadi back to normal/kembali normal, semua akan kembali memulai dari awal, dengan menata kembali usahanya, Bagaimana pariwisata tetap bergerak dan terus maju,”Semangat Darmawi
“disamping itu juga jika seandainya, tetap berlanjut PPKM yang ada level kesekiannya lagi untuk masa yang akan datang, ada usaha mungkin yang dilakukan yaitu sistem dengan cara mendatangkan wiatawan untuk melakukan perjalanan, ini yang perlu disiasati yang bisasanya mendatang wisatawan dalam bentuk kerumunan yang banyak, sekarang pola ini yang dirubah, bergeser sedikit dengan cara mendatangkan wisatawan dalam bentuk FIT, dengan jumlah yang minim tapi, mungkin mereka wisatwan itu lebih ke desa-desa wisata, yang saat ini ada lebih ratus desa wisata di Sumatera Barat, wisatawan akan tersebar ke tempat desa wisata tersebut sehingga, pola keinginan masyarakat untuk datang ke Sumatera Barat dengan cara yang berbeda, ini artinya menjaga Tetap menjaga Protokol Kesehatan dengan 3M-nya, Menjaga Jarak, Memakai Masker serta mencuci tangan denga air mengalir atau standby-kan handsanitizer, serta alamnya yang di desa masih bersih serta asri, oleh sebab itu pola-pola usaha yang dilakukan dalam perjalanan wisata itu tetap bergerak, perekonomian masyarakat juga bergerak, terutama Pelaku UMKM. karena lebih dari 60% itu pelaku UMKM di Sumatera Barat mengharapkan wisatawan dapat membeli dari usaha-usaha yang mereka buat, jadi ini adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk tetap ada pergerakan wisata di Sumatera Barat,”Ujar Darmawi panjang lebar
“Terakhir saya, menghimbau kepada teman-teman media pers baik itu media elektronik maupun media cetak, harapannya mari bersama-sama bersinergi, berkolaborasi untuk membangun sebuah informasi, yang mana informasi disajikankepada masyarakat diluar Sumatera Barat informasi y ang berdampak positif terhadap kondisi keadaan di Sumatera Barat, karena peran dari pada media pers ini adalah sangat penting, media pers ialah orang yang menyampaikan informasi kepada masyarakat luas, sekarang orang lebih percaya apa yang disampaikan oleh media sekarang, baik media online, media offline/cetak, harapan besar sekali tertumpah kepada media pers agar dapat memberikan informasi yang menyejukkan, kenyamanan, ketenangan, keamanan, jika seandainya berkunjung ke Sumatera Barat itu harapan saya selaku Ketua DPD ASITASumatera Barat,”Pungkas Darmawi Pemilik dari Diva Ikhlas Tour.