Oleh ; Bagus Santoso ( WaBup Bengkalis)
Bahri adalah contoh seorang petani Lebah Madu sukses di Dusun Meranti Belah, Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Ia sudah teruji dan tunak selama 19 tahun menggeluti usaha lebah madu lokal pulau Bengkalis.
Kegigihannya membuahkan hasil tidak hanya sukses meraup jutaan rupiah tetapi juga diakui sebagai pakar madu yang sering bolak balik diundang sebagai nara sumber sekaligus pembina kelompok petani madu se Riau.
Berawal dari kegemarannya memelihara lebah madu lokal (Serena). Bahri juga terkenal sebagai penyedia madu yang terjamin keasliannya. Setakat ini pemasaran hasil madu miliknya tidak ada kendala. Bahkan masih banyak pesanan yang belum bisa terpenuhi.
Sekarang Bahri sudah berhasil membina kelompok petani madu. Masalah muncul, hasil panen madu kelompok yang dibinanya sebagian kesulitan pemasaran.
Persoalannya bukan masalah keaslian madu, tapi karena sugesti kepercayaan pembeli. Pembeli hanya percaya madu asli milik Bahri. Sementara Diakui Bahri dirinya belum mampu untuk menampung dan membeli madu hasil kelompok tani binaanya.
Menghadapi problem tersebut Bahri mengadukan kepada Bagus Santoso Wabup Bengkalis yang menyambangi ke lokasi usaha lebah madunya (28/4) tepatnya di pekarangan rumah dan kebun dusun Meranti Belah.
Sedikitnya 100 orang petani binaannya tersebar di kecamatan Bantan dan Bengkalis. Usaha ini terbilang padat modal bagi para petani meski tidak perlu biaya pembelian bibit. Modal awal yang diperlukan ketersedian kotak untuk rumah lebah.
Rumah lebah berbentuk kotak segi empat terbuat dari papan, disamping kawat dan juga tiang. Ddidalam kotak dibuatkan partisi segi empat sebagai sarangnya. Kotak lebah akan lebih awet jika dibuatkan los rumah beratap daun rumbia atau asbes menghindari panas hujan.
Ukuran kotak menyesuikan dengan jenis lebah yang dibudidayakan. Untuk jenis mellifera idealnya lebar 34 cm, tinggi 15 cm dan panjang 40 cm, bahkan ada yg lebih besar kalau koloninya sudah banyak. Sedangkan untuk jenis lokal lebih kecil.
Keberadaan madu di wilayah Kabupaten Bengkalis menyebar di sejumlah kecamatan antara lain Bukit Batu dan di pulau Rupat. Khusus di Rupat terkenal dengan madu lebah klanceng.
Sesuatu yang tak banyak diketahui, lebah madu lokal pulau Bengkalis tidak memerlukan perlakuan khusus. Cukup dibuatkan kotak ditaruh di kebun, maka saat musim tiba lebah datang dengan sendirinya tanpa perlu tambahan makanan.
Keunikan lebah madu pulau Bengkalis mengikuti suara alam. Lebah akan datang dan pergi mengikuti siklus . Hanya saja petani lebah menandai setiap bulan agustus datang dan bulan mei pergi.
Dalam rentang waktu 10 bulan petani sudah memanen, keuntungan yang didapat sesuai dengan jumlah kotak yang di miliki. Bahri mampu memetik lebih 1 ton madu yang datang ke kotak dipekarangan rumahnya. Harga madu milik Bahri dijual Rp 120.000,- setiap botol berisi sekitar 1 kg.
Potensi madu di pulau Bengkalis sangat besar. Hal tersebut didukung faktor ketersediaan pakan dan iklim yang mendukung. Sumber pakan (nektar) tersedia melimpah berasal dari pohon karet, akasia, sawit, tanaman buah dan bunga.
Untuk memanen madu dari kotak sangat mudah, meski dibutuhkan cara tersendiri. Selain waktu juga harus diperhitungkan masa lebah madu, kapan puncak menghasilkan madu. Rata rata setiap bulan sudah siap dipanen.
Bahri berharap kepada pemerintah agar kelompok yang dibinanya mendapatkan bantuan pemasaran bagi kelompok yang sudah berhasil manen madu. Sementara bagi pemula diperlukan bantuan modal dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Bak gayung bersambut Pemkab menanggapi positif dan akan terus mendorong dengan skema bantuan baik dari pemerintah maupun swasta. Apalagi sesuai visi dan misi pasangan Kasmarni Bagus Santoso (KBS) pemkab komitmen akan mendukung setiap usaha warganya dalam mengelola sumber daya alam disetiap desa.
Sebagaimana diketahui sejak kempanye pasangan Kasmarni Bagus Santoso sangat fokus terhadap pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan potensi lokal.
Program dan kegiatan yang menjadi andalan diantaranya Pemetaan potensi desa, kecamatan dan kewilayahan secara terpadu. Disamping Penguatan peran BUMDes dalam Peningkatan Potensi Pendapatan Asli Desa (PADes) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat masyarakat.
Pemkab memberikan dorongan kepada kelompok tani desa untuk kembali semangat menggarap lahan dan pekarangan secara maksimal. OPD terkait seperti Koperasi, Disperindag, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas LHK, Bagian Ekonomi serta peran swasta perusahaan, Bank dan lainnya agar mengawal dan membantu kegiatan program dengan pemberian stimulus modal dan pembinaan.
Melalui visi misinya pasangan KBS akan terus berikhtiar untuk Penguatan ekonomi berbasis sumber daya lokal dan menjamin keberlangsungan usaha masyarakat. Karena sejatinya dengan pemberdayaan tersebut kekuatan ekonomi masyarakat desa akan tetap tercukupi meski menghadapi resesi akibat krisis dan wabah pandemi .
Manfaat madu sudah teruji dan terbukti sejak zaman dulu. Secara ilmiah madu didefinisikan sebagai cairan kental yang dihasilkan oleh lebah madu dari berbagai sumber nectar yang masih mempunyai keaktifan enzim diastase.
Bagi umat muslim sangat paham keberadaan dan pentingnya konsumsi madu. Madu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Madu juga dikonsumsi sejak masa ke Nabian. Nabi Muhammad menjaga stamina dan kesehatan dengan madu.
Apalagi saat pandemi covid 19, menjaga stamina mutlak dibutuhkan. Maka madu menjadi menu pilihan wajib untuk menjaga kesehatan dan stamina badan.
Madu merupakan bahan makanan yang kaya akan gizi. Komposisi madu antara lain : air (17,0%), fruktosa (38,5%), glukosa (31,0%), maltosa (7,2%), karbohidrat (4,2%), sukrosa (1,5%) dan cairan enzim, mineral, vitamin (0,5%).
Ayo garap potensi desa, dan rasakan original serta manisnya madu asli pulau Bengkalis. Dijamin stamina kuat ekonomi rakyat meningkat, anda penasaran ? Selamat mencoba pasti joss.[rls]