Riaumag.com , Jakarta – Selama masa Pandemi COVID-19, Lembaga Amil Zakat Infak Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) terus melakukan banyak program untuk membantu masyarakat, pandemi ini berimbas pada bidang sosial dan ekonomi yang buruk maka LAZISMU hadir mencoba penguatan UMKM di Indonesia, dengan mengadakan Zoom Meeting pada Rabu 17 Ramadhan 1442 Hijriyah/ 28 April 2021 Masehi
Kumpulan UMKM binaan LAZISMU sejak tahun 2020 untuk Program Pemberdayaan UMKM, LAZISMU sudah membina dan memberikan bantuan sudah hampir mendekati 1000 Wirausaha, dalam bentuk bantuan modal usaha, pelatihan, dan pendampingan UMKM, semoga kedepannya produk-produk UMKM binaan LAZISMU dapat mendukung Program Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hadir dalam kesempatan ini Nurhayati Subakat, CEO PT Paragon Technology and Innovation, Nur Rachman dari Alfamart, Arief dari Alfamidi , serta Silvi dari Permata Bank Syariah semuanya ini adalah mitra LAZISMU dalam membina UMKM
Profesor Hilman Latief sebagai Ketua Umum LAZISMU, membuka acara ZOOM Meeting ini
“Teman teman banyak belajar, saya fikir tadi Mas Riza banyak memberikan inspirasi, beliau suatu invator muda yang cukup Sukses dan saat ini juga bersama binaan-binaan LAZISMU dan tentu juga dengan para Pembinanya yaitu LAZISMU se-Indonesia hadir bersama kita, dan mereka juga kebagian tugas menunaikan indikator kinerjanya yaitu melakukan pembinaan terhadap UMKM binaan LAZISMU, oleh karena itu saya berharap nanti kita mendapatkan banyak inspirasi bagaimana kedepan bahwa LAZISMU mengkombinasikan antara filatropi dan enterpeneurship, yang bisa kita sebut dengan filantropenuership,”Kata Prof Hilman
“dan ini LAZISMU sudah melakukan sejak 2 tahun lalu, tentu saja sembari mencari bentuk yang terbaik, yang kedua ini juga mulai teman-teman punya banyak dorongan inspirasi untuk mengkombinasikan enterpeneurship itu dengan ekonomi kretaif khususnya dengan kepariwisataan, ini saya berharap Bang Sandi nanti bisa memberikan pencerahaan kepada kita-kita semua, dari berbagai Kabupaten/Kota ini bisa mentranspormasikan kapasitas mereka untuk mengkombinasikan Filatropi, Enterpeneurship, dan tentu saja Ekonomi Kreatif dan nilai-nilai Pariwisata,”Punkas Kang Hilman sapaan akrabnya saat membuka Acara ini
Sementara Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
“Semangati dengan Pantun dulu,” Ungkap Beliau
“Ingin hati berkunjung ke Mekkah , tidak lupa ibadah Sholat Dhuha
Selamat datang ramadhan penuh berkah , saatnya UMKM bersama LAZSIMU terus berusaha”
Berikut Pemaparan Bang Mentri pada Pertemuan dengan LAZISMU se-Indonesia bersama UMKM Binaannya dalam 15 menit
Alhamdulillah, ada 350 orang mengikuti Zoom sekarang ini, tapi kita beradaptasi di balik kesuliatn ada kemudahan, Quran Surat al-Insyirah Ayat 5-6 karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.fa inna ma’al-‘usri yusrā inna ma’al-‘usri yusrā jadi kalau ada masalah karena COVID-19 pasti ada solusi yaitu dengan pola hybrid seperti ini,
saya apresiasi penyelenggaran pertemuan ini oleh LAZISMU membangkitkan semangat , yang memberikan pelatihan dan juga memulihkan ekonomi kesejahteraan pelaku UMKM di Indonesia yang sudah setahun lebih ini mengalami kesulitan yang sangat dahsyat, nah kita semuanya menyadari bahwa Pandemi COVID-19 ini merupakan ujian
yah bahwa ini dampaknya sangat signifikan 34juta masyarakat di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdampak COVID-19, sebagian kehilangan pekerjaan, sebagian kekurangan penghasilan, sebahagian kehilangan mata pencarian, saya sendiri pernah mengalami masa-masa sulit tersebut , maka waktu saya dapat undangan dadakan saya bilang saya pengen datang , karena saya ingin menyemangati,
saya saja di PHK tahun 1997, saat di PHK saya tidak tahu apa yang akan saya perbuat, ternyata PHK itu justru menjadi awal yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala kirimkan kepada saya, dan saya memulai jadi pengusaha, hanya bertiga Alhamdulillah usaha kami sekarang sudah menjadi perusahaan investasi aktif di Asia Tenggara dengan membuka lapangan kerja 30ribu karyawan , dan tentunya ada jatuh-bangun jatuh-bangun ,
saya tidak mengalami masa-masa pelatihan seperti andinda riza, seperti para pelaku UMKM binaan LAZISMU, saya terjun langsung, nyemplung ibaratnya belum bisa berenang langsung dilempar ke kolam, saya merasakan bahwa alangkah baik jika calon-calon wirausaha ini diberikan pelatihan, tidak hanya pelatihan ada juga pendampingnya, dengan pelatihan dan pendampingan kita harapkan kita bisa menumbuh kembangkan wirausaha-wirausaha tangguh, wirausaha-wirausaha hebat, wirausaha-wirausaha mandiri,
tahun 2021 kita harapkan menjadi kebangkitan ekonomi Indonesia, jadi Bank Indonesia sudah memproyeksikan pertumbuhan transaksi e-commerce pada tahun ini akan tumbuh signifikan hingga 33,2% mencapai 337 Triliyun rupiah , tahun lalu hanya 253 Triliyun rupiah,
jadi kita lihat teman-teman LAZISMU ini ada suatu shifting (Pergeseran) satu adaptasi yang masif , dan saya melihat ini didepan mata saya Mas Riza ini juga melakukan shifting, dulu kita itu tepungnya import semua, sekarang kita punyakan cassava , cassava ini kita dapat kelimpahan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan tanah Indonesia yang subur,
tapi kita tidak bisa menunggu import, mocaf ini sekarang sdauh bisa menjadi bahan dasarnya roti, mie, ini anak saya pada suka banget makan mie, mupbang-mupbang kalau semuanya importkan repot, jadi mocaf ini bukan hanya di produksi oleh talenta talenta bangsa , seperti mas riza tapi lebih sehat, healty food lover , jadi, bukan saya mau mempromosikan mocaf nya Mas Riza, tapi saya ingin kita beralih bangga buatan Indonesia, bangga produk Asli Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia , maka saya tampiilkan di belakang saya ini 5 Destinasi Super Prioritas yang mestinya juga menjadi peluang juga bagi para UMKM
saya kembali ingin mengajak kita semua, bukan hanya kita survive, bukan hanya kita bertahan, tapi kita rivive menghidupkan kembali tahun ini, tahun depan terserah, kita harus lihat peluang dan cetak pemenang, UMKM-UMKM ini dibawah binaan LAZISMU ini harus bangkit dan dapat beradaptasi dalam kenormalan baru, kenormalan baru ada beberapa trend , salah satunya trend kesehatan ini salah satunya mocaf ini bicara mengenai healty food lover,
dan saya ingin juga bahwa adaptasi mengikuti trend-trend terbaru kesehatan, digitalisasi, juga lingkungan hidup, ini para pelaku UMKM harus mencari peluang-peluang yang bisa menjadikan kekuatan perjuangan ekonomi kita, pemulihan ekonomi kita, dan kuncinya ada di adaptasi , kalian adalah pengusaha-pengusaha untuk hadir ini saja sudah luar biasa, kalian menambah ilmu dan juga para wirausaha-wirausaha ini juga harus terus berinovasi dan berkolaborasi, berkolaborasi itu adalah bentuk dari silaturrahim, saya selalu bilang silaturrahim itu mendatangkan rezeki yang melimpah dan juga memperpanjangkan umur kita dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Konsen kami kedepan adalah 3 G GerCep (Gerak Cepat), GeBer (Gerak Bersama), dan juga GasPol (Garap Semua Potensi) untuk Lapangan Kerja, untuk teman-teman di Pandegelang, di Bekasi Timur, di Tasikmalaya ini ada Desa-desa Wisata sekarang Gunung Kidul juga ada ini menjadi peluang kita di Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, begitu juga di Magelang, Borobudur lebh banyak lagi Desa Wisata ada Karang Rejo, ada Candi Rejo, ada Nepal Van Java, dan semua Desa-desa, saya melihat ini adalah satu pendekatan baru kita, untuk mendukun Gerakan Nasional , Bangga Buatan Indonesia, Bangga Berwisata di Indonesia ,
Nah Bangga Buatan Indonesia ini kita dorong untuk memberikan peluang kepada UMKM, dimana UMKM di masing-masing daerah , bisa memanfaatkan kualiatas produk, memperluas pasar, mengembangkan kreatifitas, dan menghasilkan produk-produk yang dapat memilik nilai jual di Pasar, malah beberapa produk bisa di ekspor, dan yang terpenting digitalisasi ini adalah keniscayaan, tidak bisa lagi kita ikut digitalisasi, kita ikut fokus kepada cara kita melakukan secara tradisional, yah boleh kita mempertahankan kearifan lokal tradisional, tapi kita harus juga berwawasan global, olah karena itu kami menyiapkan onboarding (perluasan pasar) dan adaptasi aksrelasi digitalisasi UMKM, untuk mengelola usahanya, marketingnya, menjualnya, sampai pembayarannya juga,
dan kita harapkan ini akan meggeliatkan roda ekonomi kita dan memulihkan kembali program-program yang selama ini tersendat karena Pandemi COVID-19, jadi kita harapkan Bangga Buatan Indonesia ini juga bisa didukung oleh teman-teman LAZISMU.
setelah itu kita berangkat dari data, Bulan Februari kita lakukan Beli Kreatif Danau Toba, dan 20 Februari 2021 ini sekarang pengusaha-pengusaha di Danau Toba meningkat penjualannnya sampai 40-60 % Kemenparekraf akan fasilitasi pelatihan bagi 600 calon Wirausaha Muda di Lima Destinasi Pariwisata Super Priioritas ini Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang agar 600 Calon Wirausaha Muda termasuk di Bali juga bisa menjadi Champion dalam mendukung katifitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Destinasi, tapi tidak menutup kemungkinan hanya 5 Destinasi bersama LAZISMU nanti kita coba perluas diwilayah-wilayah lain,
“kita punya kolaborasi dengan telkom University dan kita juga kerjasama dengan Sahabat UMKM dan hari ini kita juga ingin membuka kerjasama dengan LAZISMU, saya juga ingin mendorong satu Program kita namanya BEKRAF For Pre-Startup (BEKUP) ini kita harapkan bisa mendukung para Startup yang ada dalam ekosistem LAZISMU , akhirul kalam saya ingin mengingatkan kita untuk mendukung program-program kita semua agar UMKM kembali menjadi tulang punggung Indonesia dan dalam Momentum Ramadhan ini,”Tutup Bang Sandi dengan Semangat
(dfd1/riaumag.com)