Siaran Pers
Badan Pusat Statistik (BPS)
15 Oktober 2021
Riaumag.com , Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis beberapa indikator strategis terkini terkait: (1) Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Agustus 2021, (2) Perkembangan Upah Pekerja/Buruh Agustus 2021, (3) Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia 2021, dan (4) Pola Perdagangan Komoditas Strategis Tahun 2020.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPS, Margo Yuwono dalam siaran persnya di BPS, Jum’at (15/10/2021).
Berikut disampaikan ringkasan hasil siaran pers tersebut:
I. PERKEMBANGAN EKPOR DAN IMPOR, SEPTEMBER 2021
Perkembangan Ekspor
1⃣ Nilai ekspor Indonesia September 2021 mencapai US$20,60 miliar atau turun 3,84 persen dibanding ekspor Agustus 2021. Dibanding September 2020 nilai ekspor naik sebesar 47,64 persen. Ekspor nonmigas September 2021 mencapai US$19,67 miliar, turun 3,38 persen dibanding Agustus 2021, namun naik 48,03 persen dibanding ekspor nonmigas September 2020.
2⃣ Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–September 2021 mencapai US$164,29 miliar atau naik 40,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$155,46 miliar atau naik 39,84 persen.
3️⃣ Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2021 terhadap Agustus 2021 terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$1.233,9 juta (30,45 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$286,2 juta (16,24 persen).
4️⃣ Ekspor nonmigas September 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$4,54 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,34 miliar dan Jepang US$1,54 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,83 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,53 miliar dan US$1,58 miliar.
Perkembangan Impor
1️⃣ Nilai impor Indonesia September 2021 mencapai US$16,23 miliar, turun 2,67 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 40,31 persen dibandingkan September 2020.
2️⃣ Impor migas September 2021 senilai US$1,86 miliar, turun 8,90 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 59,15 persen dibandingkan September 2020, sedangkan Impor nonmigas September 2021 senilai US$14,37 miliar, turun 1,80 persen dibandingkan Agustus 2021 atau naik 38,18 persen dibandingkan September 2020.
3️⃣ Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar September 2021 dibandingkan Agustus 2021 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya US$122,8 juta (6,56 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah bahan bakar mineral US$276,7 juta (219,54 persen).
4️⃣ Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–September 2021 adalah Tiongkok US$39,12 miliar (32,07 persen), Jepang US$10,42 miliar (8,54 persen), dan Thailand US$6,55 miliar (5,37 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$21,33 miliar (17,49 persen) dan Uni Eropa US$7,78 miliar (6,38 persen).
5️⃣ Neraca perdagangan Indonesia September 2021 mengalami surplus US$4,37 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas US$5,30 miliar. Sedangkan di sektor migas terjadi defisit US$0,93 miliar.
II. PERKEMBANGAN UPAH PEKERJA/BURUH, SEPTEMBER 2021
1⃣ Upah nominal harian buruh tani nasional pada September 2021 naik sebesar 0,11 persen dibanding upah buruh tani Agustus 2021, yaitu dari Rp56.902,00 menjadi Rp56.962,00 per hari. Sementara itu, upah riil buruh tani mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen.
2⃣ Upah nominal harian buruh bangunan (tukang bukan mandor) pada September 2021 naik 0,01 persen dibanding Agustus 2021, yaitu dari Rp91.217,00 menjadi Rp91.226,00 per hari. Sementara upah riil mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen.
III. LUAS PANEN DAN PRODUKSI PADI DI INDONESIA TAHUN 2021 (Angka Sementara)
1️⃣ Luas panen padi pada 2021 diperkirakan sebesar 10,52 juta hektar, mengalami penurunan sebanyak 141,95 ribu hektar atau 1,33 persen dibandingkan luas panen padi di 2020 yang sebesar 10,66 juta hektar.
2️⃣ Produksi padi pada 2021 diperkirakan sebesar 55,27 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 620,42 ribu ton atau 1,14 persen dibandingkan produksi padi di 2020 yang sebesar 54,65 juta ton GKG.
3️⃣ Produksi beras pada 2021 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sebesar 31,69 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 351,71 ribu ton atau 1,12 persen dibandingkan produksi beras di 2020 yang sebesar 31,33 juta ton.
IV. POLA PERDAGANGAN KOMODITAS STRATEGIS TAHUN 2020
1️⃣ Pola utama distribusi perdagangan komoditas strategis nasional tahun 2020 adalah:
Beras : Produsen → Distributor → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
Telur Ayam Ras : Produsen → Pedagang Grosir → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
Minyak Goreng : Produsen → Distributor → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
Gula Pasir : Produsen → Distributor → Pedagang Grosir → Pedagang Eceran → Konsumen Akhir.
2️⃣ Margin Perdagangan dan Pengangkutan Total (MPPT) nasional tahun 2020 untuk komoditas beras sebesar 21,47 persen; telur ayam ras 20,19 persen; minyak goreng 17,41 persen; dan gula pasir 25,86 persen.
3️⃣ Pola utama dengan MPPT terendah untuk distribusi perdagangan beras terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, telur ayam ras di Bengkulu, minyak goreng di Sumatera Barat, dan gula pasir di D.I. Yogyakarta.
4️⃣ Pola utama dengan MPPT tertinggi untuk distribusi perdagangan beras terjadi di Provinsi Kepulauan Riau, telur ayam ras di Maluku, minyak goreng di Papua, dan gula pasir di Kalimantan Barat.
Seluruh materi Berita Resmi Statistik (BRS) dapat diunduh pada tautan berikut ini:
https://www.bps.go.id/pressrelease.html
Salam,
Humas BPS
Website: www.bps.go.id
Facebook: BADAN PUSAT STATISTIK
Twitter: @bps_statistics
Youtube: BPS Statistics
Instagram: @bps_statistics
(rls/riaumag.com)