Riaumag.com , Bandung
Fenomena self healing sedang happening.
Dalam beberapa literatur disebut sebagai proses penyembuhan luka batin karena terganggu oleh beberapa hal. Kecemasan, musibah, kehilangan, kematian, dan tantangan kehidupan adalah momen-momen yang memerlukan “self healing”.
Katanya, luka batin perlu segera disembuhkan karena bisa menurunkan dukungan emosi dan mental kepada kinerja dan perilaku. Pun sangat perlu dikendalikan agar kebangkitan segera bisa dilakukan.
Maka, lahirlah beberapa proses “self healing” untuk melakukannya. Dari mulai self compassion untuk memahami keadaan dan diri sendiri, mindfullness untuk mengelola pikiran yang ada, hingga serangkaian aktivitas lainnya (liburan, me time, merenung dan lain sebagainya).
Diantara semua proses itu,
Allah memberikan resep terbaik :
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
Inilah prinsip solusinya.
Ingatlah Allah maka ketenangan itu akan kita dapatkan.
Saat cemas, terpuruk, merasa lemah, maka dengan mengingat Allah yang Maha Kuat, kita akan memiliki ketangguhan karena memiliki Dzat tempat bergantung dan memohon kekuatan.
Saat merasa kehilangan, maka mengingat Allah yang Maha Memiliki kita akan yakin semua adalah milikNya dan akan kembali kepadaNya. Sekaligus memiliki ketenangan, karena Allah Maha Kuasa akan mengganti kehilangan itu dengan hal yang lebih baik.
Semoga kita menjadi insan yang sehat jasad dan batin dan semoga kita mendapat ketenangan hidup dunia dan akhirat.
Aamiin…
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”
(QS. Al-Fajr: 27-30)
–@am.nasrulloh–