Kehilangan dan kematian memang adalah berita duka cita. Kehilangan atas diri, kehilangan harta atau kehilangan orang yang dicinta.
Inilah salah satu musibah yang banyak diingatkan Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى .
Tapi apakah benar selalu duka cita?
▫️Pertama,
Musibah itu adalah berita duka.
Tapi, bagi yang mengalaminya belum tentu peristiwa duka. Bagi yang mengalami kematian, bisa jadi itu adalah awal kebaikan dan kebahagiaan yang sangat besar. Karena syurga hanya bagi mereka yang telah mengalami kematian. Jika amal soleh menghantarkan ridhoNya, maka berita duka sejatinya adalah berita penuh suka cita bagi mereka yang meninggal dunia.
▫️Kedua,
Musibah bisa jadi mendatangkan suka cita.
Karena musibah bisa mendatangkan bahagia apabila kita bersabar.
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”(QS. 2:155).
Percayalah, kesabaran kita bisa mendatangkan berita gembira atas duka yang tengah dirasakan.
▫️Ketiga,
Musibah belum tentu berita duka.
Karena saat itulah kita menemukan ukhuwah, kepedulian, dan upaya saling membantu diantara sesama. Tentu itu adalah kebahagiaan bagi yang masih bisa membantu yang kesulitan. Adalah peluang amal soleh besar, bagi siapapun yang melihat duka sesama kemudian mau membantu sekuat tenaga. Setelahnya lahir kebahagiaan, persaudaraan dan kebaikan diantara kita semua.
▫️Keempat, ini yang terpenting.
Berita musibah itu belum tentu berita duka, saat menambah kesadaran dan keimanan bahwa semua kita akan kembali kepadaNya. Ingatlah ungkapan sabar itu dengan mengatakan Innalillahi wainna Ilaihi Raajiun. Karena ciri sabar adalah saat lahir kesadaran bahwa segalanya akan kembali kepada Allah (QS. 2:155-156).
Saat kita teringat akan kembali, kita teringat hidup tiada abadi. Maka, bertambahlah iman kita sebagai salah satu yang dipersyaratkan Allah untuk mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku,
Betul, musibah adalah berita duka cita. Namun bisa melahirkan sukacita apabila kita bisa mengambil pelajaran atasnya. Hidup yang dipergilirkan memberikan makna akan pentingnya menghadirkan suka cita atas duka cita yang dirasakan. Pelajaran itulah yang membuat kita menjadi insan yang lebih baik dan penuh kemuliaan.
Bersabarlah atas semuanya, InsyAllah kita mendapatkan suka cita dari beragam berita duka cita dalam kehidupan.
Semoga.
Jelang Dzulhijjah 1442H,
–@am.nasrulloh–
(for-riaumag.com)