Riaumag.com , Bandung
Manusia memang dinobatkan Allah sebagai ciptaan terbaik. Namun kebanyakan kita masih menyimpan catatan sehingga bisa jadi belum menjadi diri yang sempurna.
Ada kurang ada lebih hadir secara bersamaan, sehingga memberi sekian pelajaran.
Yang utama bisa belajar untuk senantiasa jujur mengakui bahwa “diri memang memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus disikapi”.
- Karena kita belum sempurna, maka selayaknya terus berusaha untuk lebih baik. Usaha adalah kewajiban mulia, khususnya bagi diri yang ingin terus lebih baik dan mendekat kepada kesempurnaan. Rendah hatilah dalam belajar, akuilah bahwa diri masih perlu bimbingan, dan berterimakasihlah jika ada yang berkenan memberi kita pemahaman kebaikan.
- Karena kita belum sempurna, maka tak patut ada perasaan sombong dan merasa lebih dari orang lain. Rendah hatilah karena pasti diri masih menyimpan kekurangan ditengah kelebihan. Sebaliknya orang lain pantas dihargai, karena pasti menyimpan kelebihan diantara kekurangan.
- Karena belum sempurna, maka janganlah selalu menuntut pihak lain sempurna. Tahan diri dan kehendak, empati dan sesuaikanlah segalanya. Belajar menerima kekurangan pihak lain, bisa jadi akan lebih menyempurnakan diri, mendekatkan hubungan, serta bisa mendamaikan keadaan.
- Karena kita belum sempurna, teruslah bermohon perlindungan dan pertolonganNya. Ingatlah firmanNya yang senantiasa kita baca setiap raka’at shalat :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami mohon pertolongan.” (Q.S Al-Fatihah: 5)
Berdoa dan memohon pertolongan adalah sikap rendah hati dan pengakuan, bahwa diri perlu bimbingan dan masih memerlukan bantuan.
Dan karena kita belum sempurna, mari saling memberi pesan kebaikan, dan saling terbuka untuk saling mengingatkan.
Semoga Allah selalu memberikan petunjuk dan bimbinganNya.
امين اللهم امين
Al-Faqir
–@am.nasrulloh–