Seorang tukang baso tertidur kala menunggu pembeli. Saat tengah enak tertidur, tiba-tiba datang seorang pembeli dan membangunkannya. Dan saat itulah kita menemukan respon ajaib dengan bahagianya tukang baso, walau dia terganggu tidur nyenyaknya.
Seorang ibu berdarah-darah saat melahirkan anaknya. Saat itulah kita juga menemukan respon ajaib dengan bahagianya seorang ibu, walau harus berdarah kesakitan saat melahirkan.
**
Tercapainya tujuan seringkali ditebus dengan tantangan dan kesakitan. Hal sulit mengiringi hasil baik sebuah usaha. Bahkan menjadi penebus lahirnya kenikmatan hidup.
Tak dipungkiri lapar adalah penyebab nikmatnya makan.
Haus adalah pengantar enaknya minum.
Bahkan, ngantuk-lah yang mengantarkan nyenyaknya tidur.
Lapar, haus adalah kosakata kesakitan dan kesusahan.
Sama dengan kekurangan lainnya…
Kan dibenci dan dijauhi, tak disukai.
Namun tak bijak hanya fokus kepada kesusahan… Karena duka adalah pasangan setia suka cita.
Dan sejatinya, seringkali duka bisa menghantar bahagia.
Hingga saat hidup tak sesuai rencana,
Ada hasil tak sesuai harap, ataupun ada sakit dan gangguan, Bersabarlah…
Karena bisa jadi itulah tebusan kenikmatan.
Rabbana,
Sabarkan kami atas kekurangan.
Kuatkan kami atas kesusahan.
Tabahkan kami atas ujian dan kesakitan.
Hingga seluruh usaha kami diakhiri dengan syukur, tawakal dan KEBAHAGIAAN.
Aamiin….
–@am.nasrulloh–