Riaumag.com –Perang Dingin China dan Amerika Serikat (AS) masih berlanjut. Kali ini, China berpotensi besar mendaratkan taikonot – sebutan astronot untuk mereka – pertamanya di Bulan pada awal 2030.
Negeri Tirai Bambu memang ingin mengirim manusia ke permukaan Bulan, sekaligus membuat Amerika naik pitam. Laporan ini muncul setelah Misi Artemis Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) milik AS untuk mengembalikan manusia ke Bulan pada 2024 ditunda tanpa batas waktu.
Pada 2026, disebut-sebut sebagai kemungkinan tanggal pendaratan awal karena adanya masalah dengan peralatan dan pendanaan yang dialami NASA. Laporan juga menunjukkan kemunduran waktu Misi Artemis ini menjadi pelecut China untuk mempercepat rencananya mengirim manusia ke permukaan Bulan.
Mengutip situs Daily Mail, Selasa, 7 September 2021, seseorang yang terlibat dalam program luar angkasa dari Chinese Academy of Engineering, Long Lehao, mengonfirmasi ada rencana untuk meluncurkan dua roket pada 2030. Pendorong ini merupakan versi pembangkit tenaga listrik yang diadaptasi dari Long March 5.
Satu diluncurkan untuk mengirim pendarat di Bulan untuk mengorbit, dan satu lagi untuk mengirim kru untuk menemui pendarat serta turun ke permukaan satelit alami Bumi tersebut.
China akan menggunakan Roket Long March 9, yang saat ini sedang dalam pengembangan untuk misi ke Bulan di masa depan. Tapi, informasi beredar bahwa kemungkinan roket itu tidak akan siap pada 2030.
Lehao mengatakan Roket Long March 5 akan ditingkatkan menjadi Long March 5DY untuk membawa astronot China ke Bulan karena mereka juga membutuhkan pendarat di Bulan untuk naik ke permukaan dan pesawat ruang angkasa untuk kembali ke Bumi.
“Ketika misi berjalan, kru akan pindah ke pendarat, turun ke permukaan dan menghabiskan sekitar enam jam untuk jalan-jalan sebelum kembali ke pendarat, berlabuh dengan pesawat ruang angkasa untuk kembali ke Bumi,” tutur dia.
Misi eksplorasi Bulan China telah mengumpulkan banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir, di mana probe Chang’e 5 membawa 1.731 gram sampel tanah Bulan ke Bumi pada Desember 2020. Misi Bulan China berikutnya, Chang’e 6, akan mengembalikan lebih banyak sampel ke Bumi, tetapi dari bagian permukaan Bulan yang berbeda.
sumber : viva.co.id