Riaumag.com , Pekanbaru –Varian baru COVID-19 B117 atau disebut alpha ternyata sudah ditemukan di Riau. Hal ini menjadi salah satu faktor lonjakan COVID-19 di Riau pada awal Juni lalu bahkan pernah tertinggi di Indonesia untuk kasus harian.
Meski sudah melandai tapi belum sepenuhnya terkendali, saat ini Pemerintah Provinsi Riau sangat mewaspadai masuknya varian baru COVID-19 lainnya yaitu B1 617 2 atau Delta. Mutasi ini disebut menyebar dalam hitungan detik, apakah sudah ditemukan di Riau?
Menurut juru bicara Satgas COVID-19 di Riau, dr Indra Yovi, sejauh ini belum ada bukti tertulis virus corona varian delta ditemukan di Bumi Lancang Kuning. Itu berdasarkan hasil pengujian sampel yang dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan.
“Yang ada itu Alpha tapi bukan berarti kita yakin virus Delta itu tidak masuk ke Riau,” kata Yovi di Pekanbaru.
Yovi curiga varian Delta sudah masuk ke Riau. Hal ini berdasarkan tren penularan yang begitu cepat di klaster keluarga di Riau.
“Namun ini harus dibuktikan karena baru hipotesa saja,” ucap Yovi.
Harus Curiga
Yovi menjelaskan, tidak semua sampel dari Riau dikirim ke Litbangkes. Yang dikirim hanya sampel memenuhi syarat berdasarkan penilaian petugas medis di laboratorium.
“Meski belum terbukti tapi harus khawatir dengan cepatnya penularan di klaster keluarga,” kata Yovi.
Sebagai antisipasi, Pemerintah Provinsi Riau di Bandara Pekanbaru melakukan tes swab antigen lagi bagi pendatang meskipun sudah membawa surat bebas COVID-19.
Selain pemerintah, Yovi mengimbau masyarakat juga waspada terhadap pendatang, baik itu tamu, keluarga dari daerah lain, tetangga, dan rekan kerja yang baru datang dari Pulau Jawa.
“Warga agar meminta orang sekitar yang datang dari Jawa melakukan tes ulang lagi agar terhindar dari Delta meskipun sudah ada tes dari daerah asal,” jelas Yovi.
Yovi menyatakan, salah satu cara memutus penyebaran Covid-19 adalah kecurigaan. Tidak ada salahnya waspada dan saling mengingatkan kepada pendatang dari Pulau Jawa.
“Enggak perlu ragu mengingatkan saudara, teman karena itu yang membuat kita survive dalam kondisi saat ini,” terang Yovi.
sumber : liputan6.com