Riauma.com , Jakarta –Memburuknya keuangan PT.Garuda Indonesia sehingga terancam bangkrut salah satunya disebabkan oleh mahalnya biaya sewa pesawat. Harga sewa pesawat yang ditetapkan lessor kepada Garuda tercatat paling tinggi di dunia, besarnya mencapai 60%.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, menyebut harga sewa pesawat itu sebelumnya sudah disepakati oleh mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara, dengan perusahaan penyewa. Ari menjabat dirut Garuda mulai September 2018 hingga Desember 2019.
“Kita tahu bahwa Garuda kondisinya seperti ini karena penyewaan pesawat ugal-ugalan di masa yang lalu. Dirut-nya (yang lalu) sudah ditangkap KPK. Dan mereka ini yang menyewa pesawat,” ujar Arya, Kamis (10/6/2021).
Dari 36 lessor yang menjadi mitra Garuda, sebagian memasang harga sewa pesawat mahal. Sebagian lagi terlibat dalam kasus korupsi sebelumnya.
Efisiensi pengelolaan pesawat menjadi masalah lain. Pemegang saham mencatat, ada beragam jenis pesawat yang dimiliki Garuda. Misalnya, Boeing 737-777, A320, A330, ATR, dan Bombardier. Jenis pesawat yang banyak membuat manajemen tidak efektif mengelolanya. Sementara harga sewa yang dikeluarkan cukup tinggi.
“Bayangkan, dalam isi kontrak saja, kalau dibatalkan kontraknya oleh GT, maka GT wajib membayar penuh hingga sampai habis. Baik itu dihentikan atau tidak dihentikan, itu tetap bayar. Garuda juga menyewa beragam jenis pesawat Airbus banyak jenisnya,” tutur dia.
Meski begitu, Arya menegaskan, tidak memiliki pilihan lain selain melakukan restrukturisasi guna menyelamatkan bisnis perusahaan pelat merah tersebut.
sumber : ekbis.sindonews.com