Oleh : Dr. Fahrial, SP, SE, ME
Riaumag.com , Pekanbaru—Kegiatan pelatihan tentang peningkatan kompetensi Sumberdaya Manusia pada Kelas Sertifikasi AR Learning Center (ALC) pada Sertifikasi AR Learning Center (ALC) tentang Certified Marketing Communication (C.MARCOM) pada Lembaga AR LEARNING CENTER (C.HRA-ALC) Sleman Yogyakarta-Indonesia sebagai kelanjutan C.MARCOM -ALC seluruh Indonesia
Penyelenggara ALC (Ar-Learning Center) yang dipimpin oleh Direktur AR Learning Center bu Zulhamus Syafira sudah berkembang pesat di Indonesia. Pemilik atau owner AR Learning Center bapk Mas Andre Hariyanto, C.PS, C.STMI, CF-NLP,C. MST, C.TMM, C.SB, C.PI

Peserta yang mengikuti pelatihan sertifikasi periode ini diikuti oleh beberapa orang berasal dari daerah yaitu Provinsi Riau dan Provinsi Tanggamus Lampung yang antusias menggali ilmu bidang Marketing Komunikasi dalam era globalisasi dan teknologi digital saat ini.
Tujuan pelatihan untuk mendalami masalah komunikasi pemasaran terpadu, marketing komunikasi, Pengertian kognisi affeksi konasi, menjaga keterpaduan antar fungsi dalam perusahaan, konsep periklanan oleh marketing comunication, perbedaan iklan dgn promosi lainnya, tingkatan atau career path marketing.
Pada kesempatan pelatihan dan sertifikasi coach Kiki Kurnia, SE, CT-ALC menjelaskan materi Tingkatan atau Career Path Marketing yaitu
1. Marketing industrial. Dalam hal ini posisi marketing industril baik marketing komunikasi, marketing support, marketing respresentative, itu masih masuk kedalam marketing industrial yang di mana tugas dan tanggung jawabnya sama, posisi level ini termasuk Bronze managemet
2. Supervaisor Marketing. Sebagai posisi supervaisor marketing disini berarti kita sudah memiliki dan membawahi marketing industrial yang dimana tugas dan tanggung jawabnya berbeda dengan posisi marketing industrial, posisi ini termasuk level silver management.
3.Manager Marketing. Untuk level ini di butuhkan effort yang luar biasa dan dedikasi yang sangat matang sehingga disini bisa mendapatkan karir manager untuk jobdesknya sangat berat karena membawahi supervisor dan staf marketing itu sendiri untuk level ini termasuk gold management.
4 Head Of Marketing. Untuk HOM disini adalah bapaknya marketing dari semua marketing semuanya keputusan dalam kebijakan ada di tangan HOM, sehingga level ini bisa di sebut Platinum Management. Carrer path marketing agak lumayan tinggi kita bisa sampai ke head of marketing. Jika sudah level HOM otomatis secara modal dan ilmu harus sudah memiliki perusahan dan cabang-cabangnya amiin. Kesimpulan dari materi bahwa setiap orang baik itu pegawai kantor pegawai swasta kita jika ada niat bisa menjadi seorang marketing yang penting mau atau tidak maunya kita. Satu satunya orang yang bertanggung jawab terhadap diri kita adalah diri sendiri
Menurut peserta pelatihan dan sertifikasi Dr Fahrial menyatakan bahawa manfaat kegiatan : Menambah Skill MARKETING COMUNICATION, Strategy MARKETING COMUNICATION dan Strategy KONSEP PERIKLANAN dan promosi yang jitu.
Sedangkan Implementasi kegiatan Sertifikasi Marketing Communication (C.MARCOM) dalam organisasi dan perusahaan serta peningkatan skill dan keterampilan yang diperlukan diantaranya adalah kemampuan di bidang marketing komunikasi yang professional, berpikir kreatif dan bereksperimen. Selain itu juga melakukan analisis, interpretasi data lalu pengembangan strategi marketing komunikasi yang professional dan unggul.

Ada 2 cara penyampaian informasi yaitu dengan online dan ofline.
1. Penjualan online adalah dimana kita melakukan penjualan melalui audio visual penjualan ini mungkin lebih ke media sosial dan berhubungan langsung dengan teknologi, upaya yang harus di lakukan disini adalah dengan meningkatkan skill komunikasi yang baik, agar bisa dicerna oleh si pembaca iklan, dengan cara memberikan informasi melalui radio, email, dan paling fenomenal dan umum mungkin mengiklankan melalui televisi dan artis/selebgram yang sudah dibudgetkan, selain itu penjualan online unttuk kalangan mileneal ini biasanya dengan menggunakan market place yang sudah ada, seperti shopee, dan Tokopedia, dan jika anak mileneal kreatif mereka selalu menggunakan facebook add gratis dan google add gratis.
2. Penjualan secara offline, adalah penjualan yang dilakukan secara langsung dan atau tatap muka ,dimana orang yang memiliki barang menjulakan barangnya ke orang yang di tuju ( sesuai sasaran), maksudnya kita berjulan shampo pastinya sasaran kita ke toko kelontong atau kosmetik, tidak mungkin ke toko matrial untuk jualan shampo tersebut kan yah,
upaya yang harus di lakukan dalam penjualan offline ini adalah
- Personal branding, dimana yang di jual adalah diri kita dulu sebelum barangnya, karena apabila personal branding kita bagus, otomatis akan baik juga image barang yang akan kita jual.
- Alat promosi, seperti brosur dan spanduk itu membantu kita dalam penyampaian informasi kepada calon pelanggan kita
- Image barang, barang yang di jual harus sesui dengan komposisinya yang tertera jadi tidak ada manipulatif dalam komposisi barang,
Apa itu startegi, startegi adalah dimana kemampuan kita untuk melakukan ide atau gagasan untuk merencanakan suatu kapasitas produk yang akan kita jual.
Pengalaman saya ketika saya bekerja.
1.Apabila kita bersaing dengan kompoter biasanya kita harus mengadakan prodak baru tetapi dengan komposisi yang sama misalkan kita menjual telur ayam karena sudah jenuh kita jualan telor asin , serupa tapi ada perbedaan mungkin itu bisa masuk ke faktor psikologi orang.
2. Intensitas kita sebagai penjual harus lebih dekat ,dengan cara bisa melalui basa Basi di telepone maupun di wa custumer care
3. Mengadakan promosi boleh gerebek pasar seperti kita jual langsung ke kios kios dan Woro Woro seperti halnya pizza hitz yang sering Woro Woro dan itu efektive
(ial/riaumag.com)