Riaumag.com , Mojokerto – Perbaikan jembatan putus di Dusun Sumberdadi, Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, diterjang banjir luapan air sungai.
Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Susanto mengatakan sejumlah material proyek pembangunan jembatan hanyut terbawa arus Sungai Jenglot yang meluap saat terjadi hujan intensitas tinggi.
“Banjir menyebabkan luapan air sungai hingga merusak material pembangunan jembatan baru dan pondasi jembatan darurat yang dibangun warga sehingga sempat memutus akses jalan,” ungkapnya kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/11/2021).
Susanto menyebut pihaknya bersama warga setempat telah memperbaiki jembatan darurat dari bambu yang sempat hanyut diterjang luapan air sungai.
Kerusakan jembatan darurat cukup parah hingga mengakibatkan kontruksi pondasi jembatan bergeser.
Sedangkan, luapan air sungai juga merusak kontruksi jembatan baru hingga memicu erosi di tepi sungai Jenglot.
“Untuk jembatan darurat sudah kita perbaiki namun untuk pembangunan jembatan baru sepenuhnya dari Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto,” jelasnya.
Baca juga: Mobil Tabrak Pengendara Motor di Jatirogo Kabupaten Tuban, Dua Korban Meninggal Dunia
Dia berharap Pemerintah Daerah segera menyelesaikan pembangunan jembatan baru yang panjangnya lima meter dan lebar enam meter tersebut.
Apalagi, hampir tujuh bulan lamanya jembatan di Dusun Sumberdadi rusak parah, pada Minggu 27 Desember 2020 dan ambles terputus total akibat erosi sungai, Kamis (1/4/2021).
“Harapan kami realisasi pembangunan jembatan baru bisa cepat selesai karena sudah lama rusak dan memutus akses jalan masyarakat,” ucap Susanto.
Kabid Pemeliharaan Jembatan dan Jalan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, Henri Surya, menjelaskan luapan air sungai tidak bedampak signifikan dalam pembangunan jembatan baru di Desa Gunungsari.
“Hanya beberapa material saja yang hanyut terkena luapan air sungai kalau tiang pancang dan pondasi jembatan masih utuh,” jelasnya.
Menurut dia pembangunan jembatan masih menunggu kontruksi bahan material Box Culvert atau Top Bottom lima meter.
Pihaknya juga menambah kontruksi sayap-sayap jembatan dan penahan jalan agar jalan poros desa terhindar dari potensi erosi sungai.
Pembangunan jembatan baru merupakan bagian dari paket pengerjaan proyek pelebaran jalan Jatirowo- Cinandang senilai Rp 3 miliar dan progres mencapai sekitar 70 persen.
Henri juga memastikan pengerjaan jembatan baru tuntas sesuai jadwal 135 hari atau pertengahan Desember 2021.
“Pengerjaan jalan poros desa sudah rampung hanya jembatan yang belum selesai karena kita masih menunggu bahan material Box Culvert,” pungkasnya.