Riaumang.com , Pontianak —-Ketua DPD Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat (Kalbar), Ifan Ronaldo Barus mengatakan permintaan tiket pesawat saat ini sudah mulai terlihat meski Ramadhan baru sepekan.
“Permintaan tiket pesawat saat Ramadhan sudah terlihat, permintaan sudah banyak tapi belum ada kenaikan harga saat ini masih low season,” ujar Pemilik Raja Namora Travel kepada Tribunpontianak.co.id.
Ia mengatakan untuk rute Pontianak-Jakarta harga tiket pesawat masih terbilang normal. Kenaikan permintaan yang diikuti harga diperkirakan terjadi H-10 lebaran yang mana masuk peak season.
“Paska lebaran akan low lagi. Secara keseluruhan gelombang arus mudik sudah terasa, sudah ada kenaikan sejak antigen dicabut. Sekarang ada aturan baru lagi untuk mudik yang sudah vaksin 2 kali harus antigen, kecuali sudah vaksin booster baru bebas,” ujarnya.
Kebijakan tersebut diakui Ifan berdampak terhadap arus mudik. Pemudik jadinya berpikir ulang untuk mudik lebaran. Apalagi mengingat tidak semua orang mau mengikuti vaksin.
Sementara sebagian lainnya berpikir ulang menambah pengeluaran dengan membayar tes antigen, dimana pengeluaran untuk tiket pesawat saja sudah tinggi harganya.
“Itu menghambat orang mudik. Untuk harga acuan kenaikan yaitu Jakarta Pontianak. Saya lihat untuk tujuan Pontianak Jakarta masih Rp 500 ribuan hingga Rp 600 ribuan. Harga tersebut untuk tujuan Pontianak Jakarta masih normal kecuali sudah Rp 1 jutaan keatas,” ujarnya.
Harga tiket pesawat kata Ifan akan terjadi kenaikan seiring tingginya permintaan hingga menjelang hari raya.
“Sebenarnya harga tiket pesawat naik, berdasarkan tingkat permintaan berdasarkan moment. Kenaikannya pun bisa dikatakan wajar untuk tiket pesawat asal tidak melampaui batas atas,” ujarnya.