Riaumag.com –Singapura: Produksi manufaktur Singapura turun untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun pada September 2021, yang sebagian besar disebabkan oleh segmen farmasi. Kondisi itu terjadi saat negara itu terus memerangi pandemi covid-19 yang kini sedang bergejolak.
Produksi pabrik turun 3,4 persen secara tahun ke tahun di September, setelah tumbuh 11 persen direvisi pada Agustus. Ini adalah pertama kalinya produksi manufaktur mencatat penurunan sejak Oktober tahun lalu, ketika produksi berkontraksi 0,4 persen.
“Tidak termasuk manufaktur biomedis, output tumbuh 9,4 persen pada September,” ungkap data Economic Development Board (EDB), dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 27 Oktober 2021.
Klaster manufaktur biomedis Singapura berkontraksi 35,9 persen pada September, memperpanjang penurunan 1,7 persen bulan sebelumnya. Segmen teknologi medis naik 2,4 persen dengan permintaan ekspor yang berkelanjutan untuk perangkat medis.
“Segmen obat-obatan turun 46,2 persen karena campuran bahan farmasi aktif yang berbeda yang diproduksi dibandingkan dengan tahun lalu,” kata EDB.
Manufaktur elektronik naik 4,9 persen, lebih lambat dari ekspansi 15,4 persen bulan sebelumnya. Semua segmen mencatat pertumbuhan kecuali periferal komputer dan penyimpanan data. Produksi bahan kimia naik 12,4 persen, memperpanjang kenaikan 0,7 persen Agustus.
Segmen minyak bumi dan petrokimia masing-masing tumbuh 26,1 persen dan 18,6 persen dari tahun lalu, pulih dari penutupan pemeliharaan pabrik dan permintaan ekspor yang lebih lemah di tengah pandemi covid-19.
Produksi dalam rekayasa presisi naik 30,2 persen pada September. Semua segmen tumbuh, dengan segmen mesin dan sistem meningkat sebesar 38,4 persen dan modul serta komponen presisi sebesar 13,5 persen. Klaster teknik transportasi naik 12,9 persen pada September, dengan segmen kedirgantaraan naik 21,7 persen dan segmen laut dan lepas pantai naik 9,9 persen.