Riaumag.com , Wollonggong –Ini adalah Masjid AIH atau The Australian Islamic House. Berada di kawasan Edmondson Park, Liverpool, Sydney Australia. Ini merupakan salah satu masjid yang paling megah di Benua Kanguru ini.
Bulan lalu saya sempat berkunjung ke masjid ini bersama putraku ditemani oleh Pak Haji Eddy Iskandar, diaspora Luwu yang sudah lama bermukim di Australia.
Saat itu saya sempat masuk ke dalam masjid. Di dalam masjid ada taman, air mancur, dan ruang tamu yang cukup megah. Sudah dipasangi karpet mulus nan cantik.
Akan tetapi hingga saat ini, masjid ini belum boleh digunakan. Padahal dalam pandangan saya, masjid ini sudah hampir selesai. Tinggal sedikit lagi, kira-kira lima persen lagi.
Sampai dengan bulan lalu, jamaah masih menggunakan bangunan lama sebagai tempat salat, termasuk salat Jumat. Bangunan itu dulunya adalah gudang. Komunitas Muslim Lebanon yang menjadi pengurusnya.
Kawasan masjid cukup luas, tanah di sekitarnya masih kosong. Berada di luar kota. Tapi sekitar seratus meter di samping kiri, sedang dibangun perumahan dan apartemen.
Mengapa belum bisa digunakan? Di sini memang ketat aturan pemakaian bangunan. Meskipun ada izin mendirikan bangunan dari pemerintah, ternyata itu belum cukup.
Jika bangunan sudah selesai, maka pemerintah akan memeriksa lagi. Ada namanya izin kelayakan pemakaian. Ini berlaku untuk seluruh bangunan baru, tidak hanya untuk masjid ini.
Oleh pemerintah belum mengizinkan penggunaan masjid ini karena dianggap belum lengkap. Yakni lapangan parkir. Sebenarnya sudah ada lapangan parkir tapi belum diaspal atau belum dipaving. Demikian pula tamannya, belum ditanami bunga-bunga. Karena itu adalah bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi.
Saat ini panitia sedang gencar-gencarnya mencari dana. Untuk menyelesaikan lapangan parkir dan taman bunga, masih diperlukan setidaknya lima milyar Rupiah. Bayangkanlah, betapa megahnya masjid ini.
Wassalam
Haidir Fitra Siagian
Keiraville, Wollongong, Australia 30.06.21