Riaumag.com —-TERNYATA budaya mudik Jelang Hari Raya Idul Fitri itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. berikut ini kliping Iklan Zaman Londo yang menawarkan angkutan mudik Idul Fitri atau terkadang di sebut juga dengan istilah Lebaran, Mudik dahulu menggunakan kereta api, pada tahun 1937. Bunyinya seperti ini (agak lucu memang kalimatnya percakapan zaman penjajahan) :
Hari Raja Aidil Fitri !!
Setahoen sekali moesti
perloekan tengok familie.
Itoe soeatoe kewadjiban !
Tidak semoea orang gemar pergian ; apa lagi jang djaoeh. Badan rasa lelah,
sebab terbanting-banting di djalanan. Moeka menjadi mesoem, sebab kena angin dan aboe.
(Jadi zaman dulu muka mesum itu artinya muka yang kotor karena, terkena angin dan debu. Beda dengan zaman sekarang yang muka mesum dianalogikan dengan mesum dalam arti-an kotor yang lain 😀😀😀).
Tetapi tidak oesah begitoe, kalaoe goenakan kreta api S.S. Djalan di atas rail menjebabkan tidak ada bantingannja, ditiap2 djendela ada katja oentoek penoetoep angin dan aboe.
GOENAKANLAH KERETA S.S. Sentaoesa Senang dan Moerah.
SS itu singkatan dari Staat Spoorwagen : Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA)/KIA
(riaumag.com)