Riaumag.com –Sebuah video Ketua DPP PAN Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan (POK) Ahmad Mumtaz Rais viral di media sosial Twitter. Video itu menuai kontroversi lantaran Mumtaz menyumbang uang ke Ponpes Ora Aji asuhan Gus Miftah tetapi dengan catatan jika mendapatkan dukungan politik dari jemaah ponpes tersebut.
Dalam video tersebut awalnya Mumtaz mendoakan agar jemaah Kinthiliyah mewabah. Mumtaz juga menyatakan diri akan menyumbang Rp 100 juta.
“Bang Jago langsung aksi bukan teori. Menyumbang uang tunai sebesar Rp100 juta rupiah untuk semua Kintiliyah. Mantap. Gus, ingat pemilu 2024 jangan jual DPR RI dari partai lain. Tunggal, Mumtaz Rais. Jangan Kamto, jangan Kamta, jangan Mbah Badri, jangan Gandong, jangan yang lain-lain. Kalau nggak, saya setop sumbangan ke Ponpes Ora Aji,” kata Mumtaz dalam video tersebut.© Disediakan oleh Kumparan Gus Miftah. Foto: Dok. Istimewa
Menanggapi video itu, Gus Miftah mengatakan bahwa konten dibuat di luar persetujuan pihak pondok, sehingga dirinya tak ambil pusing. Gus Miftah pun menegaskan bahwa di Ponpes Ora Aji tidak ada donatur tetap. Banyak orang yang menyumbang tetapi tidak ada yang meminta syarat sedikit pun.
“Ya nggak ada (syarat). Mohon maaf teman saya nyumbang dari itu saja banyak dan silent. Dan nggak ada syarat apa-apa. Banyak yang kemudian tahu perjuangan saya ngurusi santri semua saya gratiskan macam-macam, kemudian mereka ngasih itu biasa dan tanpa syarat apa pun,” kata Gus Miftah dihubungi wartawan, Selasa (5/10).
Menurutnya, Ponpes Ora Aji tidak dijual untuk kepentingan apa pun. Apalagi jika sumbangan itu lantas mensyaratkan sikap politik dari para jemaah.
“Selama ini juga selalu terbuka dengan teman-teman wartawan, kalau kemudian ada orang ngaku-ngaku sebagai donatur ya alhamdulillah silakan menyumbang, tapi kalau menyetop katakan lah secara politik harus memilih seseorang, atau saya nyumbang kalau milih siapa gitu, bahasanya gini, Ora Aji ora didol (Ponpes Ora Aji tidak dijual),” ujarnya.
Dijelaskan bahwa Ponpes Ora Aji tidak memiliki donatur tetap karena sifatnya yayasan. Jika ada orang yang mau menyumbang ke santri silakan saja tetapi tentu tanpa embel-embel syarat.
Pada pengajian ulang tahun ke-9 pondok pun pihak ponpes tidak menyediakan kontak infak bahkan tidak membuat proposal.
“Kita itu sudah jalan 9 tahun kemarin ulang tahun pondok nggak ada kotak infak, nggak ada proposal. Semuanya ngasih makan santri pun gratis,” bebernya.
Sementara soal Mumtaz, Gus Miftah mengatakan bahwa Mumtaz tidak rutin menyumbang. Dia hanya menyumbang di momen seperti Idul Adha saja.
“Biasa-biasa saja. Kalau ada kepentingan, misalnya Idul Adha, kurban itu biasa to. Yang kurban juga tidak hanya dia. Ya kan kalau dia kurban itu sering aku sebutkan, teman-teman wartawan juga tahu to. Misalnya kalau korbannya pak menteri, semua saya sebutkan,” bebernya.
Untuk langkah ke depan, Gus Miftah mengatakan biar masyarakat yang menilai hal tersebut. Dia merasa tidak ada urusan, terlebih video tersebut bukan dibuat oleh ponpes.
“Biarkan masyarakat yang menilai. Jemaah yang menilai,” pungkasnya.