Riaumag.com , Jakarta –Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengamati adanya tren orang-orang mulai gemar berbelanja dan melakukan rekreasi. Kemenkeu menyebut, konsumsi masyarakat yang merupakan kontributor terbesar di dalam PDB mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Indeks Keyakinan Konsumen pada Maret 2021 naik ke angka 93,4. Capaian tersebut lebih tinggi dari yang sebelumnya 85,8 pada Februari 2021.
“Ini artinya konsumen di Indonesia memiliki keyakinan yang membaik dan nanti terlihat di dalam beberapa indikator yang mendukungnya,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (24/4/2021).
Peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat pada bulan Maret diperkirakan pada area makanan, minuman, informasi, transportasi, pakaian, rumah tangga, serta kegiatan rekreasi.
Meskipun begitu, peningkatan kegiatan rekreasi ini menurutnya harus tetap dijaga agar tidak mengakibatkan pelonjakan COVID-19 yang dilakukan melalui berbagai hal seperti, vaksinasi yang tetap berjalan, dan peningkatan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas dan kegiatan masyarakat.
Ke depan, Kemenkeu juga memperkirakan konsumsi masyarakat akan terus meningkat pada kuartal kedua tahun 2021.
Peningkatan konsumsi ini disebabkan beberapa faktor, seperti confidence yang mulai pulih, technical rebound, peningkatan aktivitas masyarakat di masa Ramadhan dan Idul Fitri, serta pemulihan yang berasal dari dukungan APBN yang berupa stimulus perekonomian.
“Keempat faktor ini akan mendorong kuartal kedua konsumsi tahun 2021 diperkirakan akan mengalami akselerasi yang positif dan signifikan. Ini hal yang akan kita dukung atau kita akan monitor tentu dengan catatan selama Covid tetap bisa terjaga,” ujarnya.
Dengan begitu, Indonesia pada kuartal kedua tahun 2021 diprediksi akan memasuki zona positif-rebound yang disertai peningkatan confidence dan aktivitas konsumsi, serta efek dari stimulus perekonomian yang mulai meningkat.
Sementara itu, dalam akun Instagram resminya, Sri Mulyani juga mengulas fenomena serupa. Tren pertumbuhan konsumsi listrik misalnya, juga mengalami pembalikan yang cukup tajam dari -4,0 persen (yoy) pada Februari 2021 menjadi 3,3 persen (yoy) pada Maret 2021.
“Kelompok industri pertama kalinya tumbuh positif sejak Juli 2020 sebesar 4,3 persen (yoy) yang artinya kegiatan produksi sudah mulai pulih. PMI manufaktur bulan Maret 2021, juga berada di level ekspansi 53,2 yang berarti peningkatan aktivitas produksi,” kata Bendahara Negara tersebut.
Realisasi penerimaan pajak dan belanja pemerintah
Adapun hingga Maret 2021, realisasi penerimaan pajak mencapai Rp 228,1 triliun, penerimaan bea dan cukai mencapai Rp 62,3 triliun, sedangkan PNBP dan hibah mencapai Rp 88,4 triliun.
Untuk belanja negara, realisasinya mencapai Rp 523 triliun, naik 15,6 persen (yoy). Dari jumlah itu, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 350,1 triliun, naik 26 persen (yoy).
“Realisasi belanja modal, belanja barang, dan belanja sosial semua meningkat demi mendorong pemulihan ekonomi,” tandas Sri Mulyani.
Sedangkan Program PEN 2021 sudah terlaksana Rp 134,07 triliun atau 19,2 persen dari Pagu 2021. Realisasi ini mulai dari pengadaan vaksin hingga berbagai inisiatif yang dilakukan oleh K/L untuk mengembalikan perekonomian.
Sumber : kompas.com