Reportase Ekspedisi Pedalaman Jilid III
Riauamag.com , Kampar
Brakkkk !!!
Terdengar suara dari armada 1 unit tim ekspedisi pedalaman III jenis Hardtop pickup yang sarat muatan barang bantuan logistik mengalami terbalik. Medan jalan yang mendaki terjal, menurun, berlubang, licin dan berlumpur ditambah di sisi jalan tebing dan jurang. Kondisi ini cukup memberikan tantangan tersendiri bagi tim ekspedisi jalur darat-offroad yang berjumlah 9 unit armada roda empat 4×4 (3 landrover, 1 hardtop pickup, 3 Jimny Katana, 1 KIA Sportage dan 1 toyota hilux double cabin) dan 5 unit kendaraan roda dua motor trail. Dengan total jumlah personel 31orang.
Sementara itu rombongan yang melalui jalur sungai dengan menggunakan 4 perahu warga, telah berangkat terlebih dahulu melalui desa Gema dengan personel 10 orang dokter dari IDI Kampar dan 5 orang dari tim DRT (Donasi Rumah Tahfidz). Rombongan yang memulai titik keberangkatannya di kantor DRT di hari penuh berkah, Jumat pagi tanggal 27 Agustus 2021 dengan kekuatan total jumlah personel 46 orang ini tentunya berangkat dengan niat ikhlas dan bekal semangat dakwah menolong agama Allah serta kepedulian yang tinggi untuk meringankan kesulitan warga pedalaman. Para relawan rela mengorbankan waktu, tenaga, harta bahkan tantangan nyawa.

“Perjalanan yang panjang dan melelahkan tidak menyurutkan niat kami untuk membantu sesama saudara kami di pedalaman…. Semoga dengan niat tulus untuk saling membantu ini dapat mengurangi dosa-dosa masa lalu… Aamiin”, ujar Heri koordinator P4WDA (Pekanbaru 4WD Adventure).
Kegiatan yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh DRT (Donasi Rumah Tahfidz) dan IDI Kampar ini telah direncanakan dengan matang satu bulan sebelumnya, melibatkan dan dibantu penuh oleh komunitas-komunitas di antaranya; LRCR (Land Rover Club Riau), P4WDA (Pekanbaru 4WD Adventure), Al Muchtar, JPU (Jalinan Peduli Umat), JBR (Jumat Berbagi Rezki), KCM (Komunitas Cinta Masjid), SIGAP (Sinergi Bangun Peradaban), Kado (Kampung Dongeng), YCQR (Yayasan Cinta Quran Riau), Ceria TV, Petualang Mako 8 Riau, Multi Secure, Hijrah Bikers Perawang, dan SKIN (Suzuki katana jimny indonesia).
Di jalur darat-offroad yang bertepatan dengan musim hujan menguras energi dan fisik personel. Beberapa kali armada terpuruk di jalan yang berlumpur sehingga menambah lamanya perjalanan kali ini. Jarak Pekanbaru menuju desa Muara Selaya 105 Km, ditempuh lebih kurang 5 jam. Dilanjutkan dari desa Muara Selaya menuju desa Ludai 12,8 Km selama 4,5 jam perjalanan.

“Kegiatan ini benar-benar membutuhkan kekuatan fisik, mental, daya juang, skill, pengalaman, kekompakan tim, namun dengan semangat dan keyakinan bahwa mukmin itu bersaudara dan saling peduli, insya Allah akan mendapatkan ganjaran pahala yang mengalir abadi”, ucap Ihsan dengan tegar sebagai korlap ekspedisi pedalaman III.
Tepat pukul 22.10 WIB, tim jalur darat-offroad tiba di desa Ludai, disambut oleh warga yang memang telah menanti kedatangan rombongan. Tim jalur sungai sudah tiba lebih awal pada Jumat sore, dan telah melaksanakan kegiatan Tabligh Akbar.
“Giat yang dilakukan Donasi Rumah Tahfiz adalah kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kalangan apapun… Bagi saya yang hobby berpetualang, mengunjungi berbagai daerah, berkumpul dengan banyak orang dan photografi, giat ini memberikan kesan tersendiri bagi saya. Sambil beramal, juga menyalurkan hobby… Terimakasih Donasi Rumah Tahfiz, lanjutkan memburu kebaikan…”, tambah Sandi dari Petualang Mako 8 Riau.

Keesokan harinya, Sabtu 28 Agutus 2021 tim dibagi menjadi 2 kelompok untuk melaksanakan kegiatan di dua titik lokasi, yaitu di desa Ludai dan Kampung Tua Pangkalan Kapas.
Di desa Ludai dilaksanakan kegiatan pengajian, launching perahu dakwah pemburu kebaikan, pengobatan, sunatan, konsultasi kesehatan kejiwaan, penyaluran bantuan dari donatur berupa; Al Qur’an, sembako, kompor tungku dan gas untuk masjid, obat-obatan dan vitamin, dll.
Sementara untuk kegiatan di kampung tua Pangkalan Kapas harus menggunakan perahu (9 unit perahu) menuju lokasi. Kegiatan di antaranya; pengajian, pengobatan, sunatan, pemasangan solar cell untuk penerangan masjid, gotong-royong pembuatan tempat wuduk dan toilet, penyaluran bantuan dari donatur berupa; sembako, al quran, buku iqro, obat-obatan dan vitamin, karpet masjid, sajadah, mukena, material bahan bangunan (semen, kayu, pasir, kerikil, batu, seng, keramik, dll), dan peralatan solar cell (baterai, panel, kabel, inverter, dll).

“Baksos jilid 3, satu komitmen bersama komunitas untuk membantu saudara di hulu sungai dalam keterbatasannya, dari umat untuk umat”, tambah Ari ketua LRCR (Land Rover Club Riau).
Ahad pagi tanggal 29 Agustus 2021, seluruh personel bersiap pulang menuju kota Pekanbaru. Dilepas dengan haru oleh Kepala Desa Ludai dan warga, rombongan memulai perjalanan pulang baik jalur sungai dan jalur darat-offroad. Pukul 14.00 WIB tim jalur sungai sudah tiba di pelabuhan desa Gema dan melanjutkan perjalanan darat ke Pekanbaru (Tim DRT) dan Bangkinang (Tim IDI Kampar). Sementara itu tim jalur darat-offroad harus berjibaku kembali melewati hutan belantara Rimbang Baling Bukit Barisan. Diiringi hujan deras tim jalur darat berhasil keluar dari kawasan hutan pukul 20.30 wib (Muara Selaya) dan tiba di kota Pekanbaru pukul 02.00 dinihari.
Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan Ekspedisi Pedalaman III desa Ludai dan Kampung Tua Pangkalan Kapas, kecamatan Kampar Kiri hulu, kabupaten Kampar, Riau dengan target kegiatan dakwah, pengobatan/kesehatan, dan penyaluran bantuan telah ditunaikan dengan baik dan lancar.

Bersyukur kepada Allah Subhanhu Wa Ta’ala seluruh personil rombongan selamat, sehat dan tetap solid. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya -jazakumullah khayran jazaa- disampaikan kepada seluruh tim dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, baik langsung maupun tidak langsung. Dan juga kepada donatur dan wakif yang telah memberikan kepercayaan amanahnya kepada penyelenggara kegiatan.
Semoga curahan dan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan dana dibalas Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan pahala yang terus mengalir abadi dan dicatat sebagai pemberat amal sholeh di yaumil akhir kelak.
Semoga ekspedisi berikutnya memberikan banyak manfaat bagi warga terisolir dan pedalaman, khususnya di daerah Riau. Insya Allah…
Barakallahu fiikum jami’an
Tertanda,
Muhammad Ihsan
(Korlap Ekspedisi Pedalaman III)
