RIAUMAG.COM , JAKARTA——-Sekjen PSI Raja Juli Antoni bicara soal baliho partainya di sejumlah daerah dipertanyakan beberapa pihak. PSI heran mengapa hanya baliho partainya yang dipertanyakan.
Awalnya Raja Juli menepis tuduhan baliho partainya dipasang oleh oknum aparat. Raja Juli meminta tuduhan itu disertakan bukti dan data.
“Daripada kita saling tuding, saling membuat pemilu distrust ya, kalau ada isu intervensi gitu kan lebih baik disampaikan saja kepada publik. Polisi yang mana, di mana, jabatannya apa, kan lebih enak. Kalau emang ada data, ya monggo. Jawa Barat-nya di mana, kabupaten mana, coba dikasih tahu,” kata Raja Juli di DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023).
Raja Juli Antoni pun mengatakan PSI yang merupakan partai baru tidak punya kekuasaan untuk mengontrol aparat.
“PSI ini partai baru kok, kenal sama polisi juga sama polisi tidur,” ujarnya.
Sementara itu, beliau juga bicara data penegakan Perda Reklame Yogyakarta yang menempatkan partai yang diketuai Kaesang Pangarep itu sebagai terbanyak melanggar baliho di Yogyakarta.
Menurutnya, partai lain juga banyak yang memasang baliho dan melanggar aturan.
“Saya baru dari Yogya, saya lihat hampir tiga, ya lewat dari airport kemarin ya ada baliho-baliho PSI. Tapi kenapa pertanyaannya, baliho PSI yang dipertanyakan, yang lain banyak sekali,” ungkapnya.
Raja membandingkan baliho PSI dengan partai lain. Menurutnya, baliho PSI tidak seberapa dan tidak harus diambil pusing.
“Ada juga tuh anggota DPR RI, banyak sekali. Kalau nggak salah anaknya Mas Bimo (Ario Bimo). Warna-warni ada di mana-mana. Baik-baik saja, kenapa mesti memusingkan diri,” tuturnya.
Perihal baliho PSI, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengaku kaget dengan baliho PSI yang berdiri di setiap pelosok-pelosok daerah di Indonesia.
Beliau mengaku menemukan baliho besar yang berdiri banyak di Sumatera Utara (Sumut).
“Bagaimana satu partai baru dalam semalam itu bisa mendirikan baliho gede-gede se-Indonesia. Ratusan ribu itu. Partainya baru, ketuanya ini sangat muda, ganteng banget. Clue-nya saya pikir dulu ‘Ini PDI ya?’. Bayangkan pertanyaan kita wajar dong, struktur nggak ada, orang tidak ada, PAN aja partai lama nggak kayak begitu, hampir nggak ada,” kata Djarot di diskusi Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (15/11/2023).
“Saya sampai pelosok-pelosok di Sumatera Utara, 100 meter ketemu lagi, 100 meter ketemu lagi, rapi lah,” tambahnya.