Catatan Bagus Santoso (WaBup Bengkalis)
Pandemi Covid 19 atau dikenal Corona semakin jahat. Jagat dibuat sekarat, ekonomi jatuh tiarap, pemerintah dituntut kebijakan serba ketat. Seluruh umat diingatkan jaga diri dan keluarga karena tak tahu entah sampai kapan Covid berakhir Corona minggat.
Corona itu benar ada dan nyata bukan fiksi.Tak usah berdebat dari mana asal muasalnya. Apakah datang dari Tuhan atau manusia, dari langit atau laut. Terpenting jaga diri, keluarga dan lingkungan disekitar kita masing masing.
Corona sekarang sudah berusia dua tahun. Ya corona semakin hari semakin merajalela. Kita ikhtiar bersama agar Corona mati sebelum usia balita.
Seberapa gawatkah wabah corona bagi manusia. Jangan tanya lagi, tak negara maju atau negara mundur. Corona meluluh lantakkan seluruh sendi kehidupan tanpa ampun.
Banyak perusahaan dibuat bangkrut, pekerja buruh di PHK, Mal dan swalayan berguguran, Usaha Transportasi megap megap. Hanya petani yang masih bisa bertahan menanam tapi tak kuasa membeli pupuk dan obat obatan akhirnya gagal panen.
Informasi terbaru seputar penanganan COVID-19 di Indonesia oleh Pemerintah menyebutkan total kasus Dunia 154 juta, sembuh 90.4 juta dan meninggal 3.22 juta. Indonesia total kasus 1.68 juta, sembuh 1.54 juta dan meninggal 45.949 jiwa.
Update terkini di Riau masih terdapat 155 pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat. Kemudian 448 PDP yang telah dinyatakan negatif virus telah dipulangkan, dan sebanyak 89 PDP meninggal dunia. 10.560 ODP dalam pemantauan, 43.363 ODP sudah selesai pemantauan.
Riau tercatat 3 besar se Indonesia menghadapi bencana Corona. Data pertanggal 3 Mei menambah 53 kasus. 10 pasien positif Covid dinyatakan sembuh, 22 dirawat, 26 sehat dan 5 meninggal dunia.
Bagaimana di Kabupaten Bengkalis ? Data update laporan spesimen, suspek dan terkonfirmasi covid tahun 2021 s/d Mei 2021 dari Dinas Kesehatan Bengkalis diketahui terkonfirmasi 1.184 , sembuh 874, meninggal 52, Rawat di Rumah Sakit 72, Isolasi Mandiri 274 dan kasus aktif 346. Sedangkan sepanjang tahun 2020 tercatat 1.754 terkonfirmasi, sembuh 1.620 dan meninggal 46.
Sementara kawasan atau zona berdasarkan konfirmasi positif Covid pertanggal 2 Mei 2021 dari 155 desa/ kelurahan kategori zona merah 18, zona orange 10, zona kuning 24 dan zona hijau 103.
Untuk tingkat kecamatan data terkini Mandau sudah masuk zona merah. Selanjutnya 3 kecamatan masuk zona orange yaitu Bengkalis,Bathin Solapan dan Rupat Utara.
Sedangkan untuk Kecamatan Bantan, Siak Kecil, Pinggir, Talang Muandau dan Rupat pada Zona Kuning. Hanya satu kecamatan dengan status zona hijau yaitu kecamatan Bandar Laksamana.
Jumlah kasus terkonfirmasi secara rinci adalah Kecamatan Mandau di wilayah Air Jamban, Babussalam, Balik Alam, Duri Barat, Duri Timur, Gajah Sakti, Pematang Pudu, Talang Mandi dan Titian Antui.
Kecamatan Bengkalis di Bengkalis Kota, Kelapa Pati, Senggoro dan Teluk Latak. Kecamatan Pinggir di Titian Antui, Rupat di Sungai Cingam, Kecamatan Talang Muandau di Tasik Tebing Serai. Sedangkan terbaru di Kecamatan Rupat Utara.
Untuk mencegah corona berkembang biak Presiden Jokowi, Menteri Tito Karnavian, Gebernur Syamsuar, Bupati Kasmarni satu narasi pemerintah tegas melarang mudik. Larangan mudik tahun ini berlaku semua masyarakat tanpa pengecualian ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, Karyawan swasta.
Bukan hanya mudik yang dilarang tetapi juga kegiatan yang mengundang kerumunan masa. Menteri Agama mengeluarkan himbaun tentang pelaksanaan halal bi halal atau rombongan, barakan. Untuk selanjutnya halal bi halal cukup dilaksanakan di lingkungan keluarga inti dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Terhadap pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/ 2021 M di daerah zonasi Kuning dan Hijau boleh dilaksanakan di Masjid dan Lapangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dengan maksimal 50 persen dari kapasitas yang tersedia. Sedangkan bagi daerah Zona merah dan oranye tegas dilarang.
Ketentuan ini juga perlu kesadaran bersama. Jangan masyarakat yang berada di zona merah dan orange berbondong bondong bergabung ke zona hijau dan kuning. Tapi menerima dengan ikhlas sholat di rumah bersama sanak keluarga.
Rangkaian kegiatan lain yang sudah mentradisi yaitu open house. Demi mencegah Covid Presiden Joko Widodo melarang jajaran kabinet menggelar buka puasa bersama. Para pejabat juga diminta tidak menggelar open house pada hari-hari pertama lebaran, baik di rumah dinas atau kantor kementerian-lembaga.
Hal senada disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 800/2784/SJ mengenai pelarangan buka bersama selama Ramadhan dan open house atau halal bihalal Raya Idul Fitri 1442 hijriah/2021. Tak terkecuali Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar juga menegaskan tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tidak menggelar Halal Bi Halal Idul Fitri 1442 Hijriyah.
Apalagi Riau termasuk daerah urutan ke tiga terbesar terkena wabah Corona. Keputusan yang sama otomatis juga akan diberlakukan oleh pemerintah kabupaten/ kota, kecamatan hingga desa/ kelurahan.
Ramadhan tahun ini memasuki tahun kedua ditengah wabah covid. Pengalaman mudik tahun lalu memicu tren kenaikan kasus setelah 4 kali libur panjang.
Ramadhan tahun ini masih terselimut duka corona. Mari bersama berikhtiar memutus mata rantai covid demi keselamatan sanak keluarga dan seluruh masyarakat.
Meski umat muslim Indonesia memaknai mudik adalah cerminan cinta sanak keluarga rindu kampung halaman.
Mudik adalah ritual tahunan yang dinanti dan dimimpikan. Tapi kita sadar keselamatan dan kesehatan sangatlah diutamakan. Selamat menunaikan ibadah puasa serta menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 hijriah. [rls]