Riaumag.com , Padang – Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) sebagai Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia yang mendatangkan Wisatawan ke Indoensia baik Wisata Nusantara (Wisnus) dan Wisatawan Mancanegara (Wisman), begitupun DPD ASITA Sumatera Barat (Sumbar) mendorong seluruh kepala daerah Kabupaten/Kota yang ada di Sumbar, dalam hal ini Bupati-bupati dan Walikota-walikota serta OPD-nya untuk bersama mengerakan pariwisata di Sumbar, (10/04/2021)
Darmawi sebagai Ketua DPD ASITA Sumatera Barat
“Sumatera Barat merupakan daerah yang berpotensi untuk market wisatawan lokal, nusantara, ataupun mancanegara, bahkan disetiap sudut-sudut daerah yang ada di Sumbar semua keindahan alamnya bisa dijadikan daya tarik wisatawan pergi ke destinasi-destinasi wisata, oleh sebab itu selesai dilantik Pengurus DPD ASITA Sumatera Barat oleh Ketua Umum DPP ASITA Doktor Nunung Rusmiati pada Akhir Maret, ASIta Sumbar langsung mengunjungi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), saat itu diangkat wisata religinya yang mempunyai Masjid Terapung Samudera Ilahi yang baru diresmikan pemakaiannya oleh oleh Bupati Pessel, H. Hendrajoni pada Jumat 5 Februari lalu, yang berada di Kawasan Objek Wisata Pantai Carocok Painan, Kecamatan IV Jurai, Pessel – Sumbar, pada saat itu diadakan kegiatan yang memperingati isra mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan dihadiri lebih-kurang sekitar hampir 5000 jamaah yang mengikuti isra mi’raj tersebut, semoga Kabupaten Pesisir Selatan akan tambah lebih maju lagi dan tambah di cintai dan dikunjungi oleh para wisnus maupun wisman,”Jelas Darmawi
“kemudian di tanggal 3-4 April 2021 anggota ASITA Sumbar kurang-lebih 60 orang berkunjung ke Kabupaten Lima Puluh Kota untuk langsung melihat destinasi wisata dan bertemu langsung dengan para pelaku pariwisata, yang berada di destinasi tersebut, dari pihak hotel, homestay, dan juga Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, semangatnya Bupati dan Wakil Bupati membjuat ASITA tak ragu memberikan masukan kepada para pelaku pariwisata, menghimbau untuk mau berbenah serta mempercantik tempat wisatanya, tak lupa infrastrukturnya dan layanannya, karena para wisatawan merupakan tamu yang harus dijadikan raja-raja dan ratu-ratu semua, dengan memberikan service yang sangat memuaskan, pelayanan yang maksimal sehingga wisatawan memdapatkan kesan terbaik, sehingga wisatwan mau berkunjung kembali ke destinasi wisata, ataupun wisatawan yang mempunyai kesan baik tersebut, tentu akan memberi informasi positif pada saudaranya atau kawannya yang belum pernah berkunjung ke Kabupaten Lima Puluh Kota,”Kata Darmawi
“begitupun Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur beliau sangat bersemangat untuk memajukan pariwisata yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, Bupati dan seluruh para Wali Nagari yang ada di Kabupaten Padang Pariaman langsung datang ke Jakarta untuk mengajak para masyarakat rantau dalam hal ini masyarakat yang berasal dari Kabupaten Padang Pariaman bersama-sama mengeluarkan ide, gagasan dan pemikiran untuk membangun Padang Pariaman, ASITA Sumbar ikut ambil bagian untuk memberikan masukkan atas kebijakan Bupati Padang Pariaman dalam mengembangan pariwisata, dalam mengemas pariwisata dalam membangun pariwisata di Kabupaten Padang Pariaman, pada tanggal 9-12 April 2021 seluruh masyarakat rantau Pariaman yang ada di Jabodetabek bersama dengan juga membawa Kepala Dinas Pariwisata dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat untuk duduk bersama untuk membicarakan pariwisata yang harus lebih mengeliat lagi di Kabupaten Padang Pariaman,” Ungkap Darmawi Owner dari Diva Ikhlas Tour.
Sudah setahun menghadapi sebuah bencana internasional wabah COVID-19, saatnya Pelaku Pariwisata memulai kembali mendatangkan para wisatawan ke destinasi-destinasi yang menjadi tujuan wisata mereka, yang datang dari seluruh nusantara dan wisman di berbagai penjuru dunia. Melihat potensi kekayaan alam di Sumbar yang luar biasa, oleh sebab itu pariwisata itu harus sering digali, semakin gali, semakin poles, semakin besar pariwisata yang ada di Sumbar, maka semakin berkilauan, indah, bagus, yang tidak akan pernah habis kekayaan pariwisata Minangkabau tgersebut, seandainya dikuras terus menerus maka pariwisata selalu berkilauan, sangat berbeda dengan tambang emas ataupun tambang lainnya, jika terus dikuras tambang tersebut maka akan habis, begitupun hasil bumi senadainya dikeruk terus tentu akan habis, ini sangat berbeda dengan pariwisata.
Pariwisata yang ada di Sumatera Barat ini, tentu tidak kalah dengan pariwisata di provinsi-provinsi lain, termasuk juga tak kalah pula dengan negara-negara tetangga, buktinya banyaknya wisatawan mancanegara yang ke Sumatera Barat melihat Data Statistik Wisman tahun 2018 Januari-Desember mencapai 54.383 kunjungan Wisman dan tahun 2019 Januari-Desember mencapai 61.131 kunjungan Wisman (Sumber BPS Sumatera Barat 3 Februari 2020)
“Oleh karena itu pariwisata perlu dibangun bersama antar Kabupaten/Kota, yang mempunyai potensi berbeda-beda tiap daerahnya, yang dapat dikolaborasikan sinergikan dalam pengemasan paket perjalanannya, seperti Kota Sawahlunto potensinya adalah geopark dengan heritage world, Padang Pariaman terkenal dengan wisata religi-nya makam Syekh Burhanuddin begitupun alam-alamnya, lapangan golfnya, dan juga ngarai-nya, Kabupaten Mentawai dikenal dengan surving-nya termasuk juga kebudayaan yang masih asri, Bukittinggi terkenal dengan Jam Gadanngnya dan Gua Jepang serta tempat sejarah yang lain, termasuk semaraknya UMKM di kota yang pernah menjadi Ibukota Negara Indonesia saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia, Batusangkar juga dikenal dengan desa terindahnya, yang ada Istana Pagaruyung, Payakumbuh – Lima Puluh Kota dengan geopark harau-nya , masing-masing Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat Kota Pariaman terkenal dengan pantainya yang melandai, Kota Padang sebagai sentralnya Sumatera Barat, Pesisir Selatan dengan madai-nya, Kabupaten Solok, Solok Selatan, dan Kota Solok yang terkenal dengan Danau diatas dan Danau dibawah dan Danau Singkaraknya, maninjau dengan Danau Maninjaunya, begitu juga Pasaman, Kabupaten Pasaman, Dharmasraya, Agam, serta Sijunjung semuanya ada 19 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat, semua berpotensi untuk mengembangkan destinasi wisatanya masing-masing yang dapat di connect-kan antar Kabupaten/Kota,”Cakap Darmawi.
Pariwisata merupakan sektor yang bersifat multiplier effect, yaitu suatu keadaan dimana pengembangan pariwisata mampu mempengaruhi perkembangan sektor- sektor lain yang mendukung keberlangsungan sektor pariwisata.
Destinasi wisata ini dapat memberikan multiplier effect yang sangat besar kepada sektor ekonomi di masyarakat, sebagaimana yang disampaikan oleh Bang Mentri Sandiaga S.Uno bahwa : “Lebih dari 10 juta Masyarakat Indonesia adalah pelaku UMKM dan termasuk yang berada di Sumatera Barat paling banyak, yang sudah mencapai 1juta lebih atau 10% pelaku UMKM di Indonesia (Sumber BPS Sumbar) dan seandainya Pariwisata maju dan tentunya masyarakat UMKM pun menikmati hasil efek orang berwisata ke destinasi wisata tersebut.
“Oleh karena DPD ASITA tetap mendorong terus, Pemerintahan Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, semoga kedepan semakin banyak lagi event-event Nasional di Sumatera Barat dari event olahraga, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition,(MICE), berharap mengeliatkan kembali di Sumatera Barat, karena efek dari event-event Meeting yang diadakan di Sumatera Barat ini dapat mendatang wisatwan ke event MICE tersebut, sekaligus dapat mengunjungi destinasi -destinasi yang operatornya di handle oleh Anggota ASITA dengan jumlah lebih-kurang 250 Perusahaan di bawah naungan ASITA Sumbar, tak tertinggal termasuk dengan Pentahelix Pariwisata, ABCGM ; Academician (Akademisi), Business (Bisnis), Community (Komunitas), Government (Pemerintah) dan Media (Publikasi Media), yang juga sama-sama membangun Pariwisata di Sumatera Barat, berkolaborasi bersinergi dengan semua stakeholder yang ada di Sumatera Barat oleh karena itu ASITA berupaya berkunjung ke Kabupaten/Kota lainnya dan insyaAllah menemui seluruh Bupati dan Walikota yang ada di Sumatera Barat, untuk memberikan masukan dan semangat untuk membangun pariwisata kedepan,”Pungkas Darmawi yang sudah berkiprah puluhan tahun di Dunia Pariwisata.
(dfd1/riaumag.com)