Riaumag.com , Jakarta –Beberapa wilayah di Singapura kebanjiran Selasa (24/8/2021) pagi waktu setempat. Menurut Badan air nasional (PUB) setempat, ini terjadi akibat derasnya hujan di negeri itu.
Curah hujan terberat terjadi di Singapura bagian barat, 159,8 mm, di Jalan Bukit Panjang dari pukul 07.50 hingga 10.40 pagi. Badan itu mengeluarkan peringatan bahaya banjir di beberapa lokasi termasuk di kawasan Upper Bukit Timah, Woodlands dan Sunset Drive.
“Ada hujan deras yang berkepanjangan,” kata PUB dalam facebooknya.
“Ini sesuai dengan 109% curah hujan bulanan rata-rata Singapura pada Agustus, dan berada di dalam 0,5% teratas dari catatan curah hujan harian maksimum sejak 1981.”
Foto dan video yang beredar di media sosial juga memperlihatkan bagaimana Jalan Dunearn bak menjadi sungai karena air, dari Sime Darby hingga Taman Binjai. PUB mengatakan banjir bandang ini terjadi sekitar pukul 10.10 pagi dan menyebabkan lalu lintas terhenti.
Foto: Banjir di Singapura (Ist) Banjir di Singapura (Ist) |
Foto: Banjir di Singapura (Ist) Banjir di Singapura (Ist) |
Foto: Banjir Singapura (Facebook/PUB, Singapore’s National Water Agency via CNA) Banjir Singapura (Facebook/PUB, Singapore’s National Water Agency via CNA) |
Sebagian lokasi pun akhirnya ditutup. Banjir reda sekitar pukul 11 waktu setempat.
Tak hanya jalanan, banjir juga terjadi di Cashew Road dan di tempat parkir di Teban Gardens. Air juga merembes ke Bukit Timah Plaza, memperlihatkan air menetes dari langit-langit dan eskalator hingga muncul genangan air besar.
Laporan Channel News Asia (CNA) mengatakan banjir di mall yang terletak di Jalan Anak Bukit 1 itu mulai terjadi sekitar pukul 10.30 WIB dari pintu keluar B1. Air dari hujan lebat mengalir ke dalam mal dari jalur pejalan kaki di dekatnya, dengan ketinggian sekitar 6 inci atau sekitar 15 cm.
Salah satu penyewa bernama Shallah dan suaminya, mengatakan pada saat mereka tiba pada pukul 11.15 pagi, ada genangan air di luar toko mereka di B1. Keduanya pemilik dua toko di lantai yang sama.
Lantai di dua toko mereka, yang masing-masing menjual lampu Turki, perhiasan dan peralatan rumah tangga sudah terendam banjir. Lantai berkarpet toko mereka, dan sebagian besar barang di dalamnya basah kuyup. Ini termasuk karpet anyaman yang mereka letakkan di lantai untuk dijual.
“Kami terkejut. Seluruh karpet (lantai) basah,” kata Shallah, menambahkan hal pertama yang mereka lakukan mencabut lampu untuk menghindari sengatan listrik.
“Saya belum menilai kerusakan penuh karena pasangan saya pergi untuk mendapatkan ruang kosong untuk karpet untuk memastikan bahwa saya tidak akan mengalami kerusakan tambahan yang serius. Saya punya beberapa karpet yang benar-benar basah.”
“Itu adalah kejutan besar dan saya bahkan tidak tahu bagaimana itu terjadi. Saya ingin manajemen menghubungi kami kembali tentang apa yang terjadi dan apa yang akan mereka lakukan untuk membantu kami.”
Penyewa lain, Simon Seah, yang menjalankan toko pakaian Traces Collection di B1, mengatakan dia menemukan bahwa air telah menyapu barang-barang di tokonya ke seluruh lantai. Ini terjadi saat ia sampai di sana pukul 12 siang.
“Ketika saya mendapat telepon, saya sudah dalam perjalanan ke sini. Saya masuk dan melihat semua air, saya kaget,” katanya menambahkan bahwa dia meminta mesin blower dari manajemen mal.
“Semua pakaian saya, semua yang ada di dalam kantong kertas, pasti basah. Tapi yang di dalam kotak plastik di lantai seharusnya baik-baik saja.”
Sebagian langit-langit di bawah eskalator antara B1 dan B2 di mal juga runtuh sekitar pukul 10.30 pagi. Hingga pukul 13.30 siang, puing-puing dari langit-langit dan genangan air masih ada di lantai. Air masih menetes dari atas. Eskalator ditutup dan tidak beroperasi
sumber : cbncindonesia.com