Riaumag.com, Pekanbaru – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3AM) mencatat 59 anak di Pekanbaru mengalami kekerasan. Salah satunya dipicu faktor ekonomi.
Kepala DP3AM Kota Pekanbaru Chairani mengatakan, orangtua melampiaskan kekesalan dan frustasinya kepada anak. Data itu tercatat sejak Januari hingga Juni 2021. “Orangtua stres dalam kondisi ekonomi seperti ini, lalu melampiaskannya ke anak,” kata Chairani, Jumat (6/8/2021).
Ia mengungkap, ada korban yang mengaku menjadi sasaran kekerasan lantaran orangtuanya terhimpit ekonomi. Ada pula anak-anak yang menjadi kurang perhatian karena kedua orangtuanya bekerja seharian.
Ia menjelaskan, hal-hal tersebut membuat anak mengalami tekanan psikis. Apalagi, kekerasan pada anak juga bisa mengarah pada kekerasan seksual.
“Kita sangat sayangkan, ada orangtua tega merudapaksa anak kandungnya. Padahal orangtua mestinya menjaga anak-anak,” jelasnya.
Chairani mengajak anak-anak untuk tidak takut bersuara. Korban bisa bersuara lewat wadah suara anak terkait keresahan mereka.
Sumber : Cakaplah