RIAUMAG.COM , PEKANBARU——–Momen libur sekolah tahun ini menjadi waktu yang ditunggu para pelaku wisata, agar bisa mendapatkan pembeli paket liburan. Namun yang miris adalah sebagian besar permintaan datang untuk liburan ke negeri jiran seperti Malaysia.
Ketua Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) Riau, Dede Firmansyah mengatakan mahalnya harga tiket pesawat domestik di Indonesia membuat banyak orang di daerah itu lebih memilih berlibur ke Malaysia.
“Jelas lebih memilih ke Malaysia, karena ada perbedaan harga tiket yang signifikan, di mana tiket penerbangan ke Malaysia bisa didapatkan dengan harga murah sekitar Rp275.000 untuk sekali terbang, sedangkan untuk domestik bisa jauh di atas itu bahkan sampai jutaan rupiah,” ungkapnya Senin (10/06/2024).
Dede mengatakan banyak warga Riau yang memposting liburan mereka ke Malaysia di media sosial, menunjukkan bahwa destinasi tersebut menjadi pilihan utama karena lebih terjangkau dibandingkan dengan destinasi dalam negeri.
Situasi ini menurutnya harus menjadi perhatian dari berbagai pihak untuk segera mencari solusi agar harga tiket pesawat domestik lebih kompetitif, dan menarik kembali minat wisatawan untuk menikmati keindahan destinasi dalam negeri.
Beliau menyebutkan seharusnya Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Perbedaan aturan mengenai harga tiket antara kedua kementerian dinilai sebagai salah satu penyebab tingginya harga tiket domestik.
Menurutnya Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata harus melihat masalah ini secara bersama-sama, jangan berbeda dalam kebijakan dan aturan harga tiket ini. Beliau menilai dari pemerintah bisa mengambil kebijakan, seperti menetapkan harga tiket maskapai BUMN untuk ditekan, seperti maskapai Garuda dan Citilink.
Kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata serta Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno perlu duduk bersama dan memutuskan kebijakan bersama, seperti Surat Keputusan Bersama (SKB) dari tiga menteri untuk menekan harga tiket domestik. Salah satu solusi yang diusulkan adalah memberikan subsidi bagi wisatawan yang benar-benar berlibur, dan untuk membuktikan para pelancong ini dapat menunjukkan paket wisata yang diambil, dan kelompok inilah yang pantas diberikan diskon tiket.
“Di saat momen libur sekolah ini juga bisa jadi momen yang tepat untuk jual tiket dengan harga lebih terjangkau,” pungkasnya.