Riaumag.com , Jakarta –Transformasi BUMN agar dapat menjadi pemain regional bahkan global terus didorong oleh Pemerintah. Tanpa upaya dan target untuk memenangkan persaingan global maka BUMN akan tergerus dan terlindas para pesaingnya. Dan pada gilirannya tidak mampu memberikan kontribusi yang tinggi bagi negara dan rakyat Indonesia.
Oleh karena itulah meski dalam situasi pandemi, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG sebagai salah satu BUMN mampu bertransformasi menjadi perusahaan kelas dunia melalui kemitraan strategis, inovasi produk, model bisnis serta pelayanan sebagai nilai tambah dan daya saing di masa depan.
Dalam merespon kompetisi lahir kolaborasi. Kerjasama yang bernilai strategis dengan perusahaan yang memiliki kekuatan modal dan penguasaan teknologi.
Kemitraan SIG dengan perusahaan semen asal Jepang, Taiheiyo Cement Corporation (TCC) menjadi contoh bagi BUMN dan para pelaku usaha di sektor lain untuk mengembangkan kemampuan dalam mengelola bisnis, menciptakan peluang pertumbuhan, serta bersaing secara global.
Kemitraan ini selaras dengan visi perusahaan sebagai penyedia solusi bahan bangunan terbesar di kawasan regional dan kelanjutan program transformasi SIG sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka menjadi perusahaan berstandar global.
Akuisisi sebesar 15,04 persen kepemilikan saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) senilai 220 juta dolar AS atau setara Rp 3,1 trilliun. Dengan demikian sesuai kesepakatan akan terjadi pengalihan 1.356.399.291 saham baru yang diterbitkan oleh SBI kepada pihak TCC.
Penerbitan saham baru ini telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Juni 2021, lewat penawaran Umum Terbatas II (PUT) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah SIG dalam meningkatkan efisiensi pada proses bisnisnya. Apalagi hal ini dilakukan di tengah situasi yang tidak menentu dan sangat memukul semua sektor bisnis.
“Meskipun tantangan semakin besar khususnya di masa pandemi Covid-19, SIG telah membuktikan bahwa hal tersebut bukan menjadi halangan untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien”, tandas Erick.
Dengan pencapaian ini maka SIG menjadi perusahaan yang diperhitungkan di tingkat regional dan global. hingga menjadi perusahaan yang memiliki daya saing tinggi. Efisiensi dan kolaborasi menjadi kunci dalam memenangkan persaingan global. Terkait dengan tersebut Dirut SIG Hendi Prio Santoso mengungkapkan bahwa komitmennya dalam memimpin penguatan posisi perusahaannya.
“Bagi kami, langkah ini akan semakin memperkuat posisi SIG sebagai perusahaan terbesar dalam penyediaan kebutuhan bahan bangunan di level regional” ujar Hendi.
sumber : monitorday.com