Riaumag.com , Makassar–Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengancam warga yang menolak pemeriksaan kesehatan di masa pandemi. Nantinya, kata dia, warga yang menolak diperiksa tersebut tidak dapat mengurus administrasi di kantor pemerintahan.
Menurut Danny, pemeriksaan kesehatan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di 15 kecamatan dan 153 kelurahan yang selama ini Kota Makassar masih berada di zona oranye.
Sehingga masyarakat yang menolak diperiksa kesehatannya oleh Tim Detektor, kata Danny, jangan sampai menyesal jika tidak dapat melakukan pengurusan administrasi di kantor-kantor pemerintahan.
Bohong Warga yang sudah menjalani pemeriksaan akan mendapatkan barcode khusus yang mempermudah dalam pelayanan di kantor-kantor pemerintahan.
“Jangan menyesal, jika nantinya mereka tidak dapat mengurus apa-apa di pemerintah kota kalau tidak punya barcode. Itu saja, ini kan demi mereka, bukan demi kita, kata Wali Kota Makassar, Senin (12/7).
Masyarakat yang menolak juga akan dibatasi untuk menikmati fasilitas publik dan fasilitas kesehatan, karena tidak memiliki barcode khusus yang telah diberikan setelah diperiksa kesehatannya oleh Tim Detektor.
“Barcode-nya ini banyak hal bisa digunakan. Seperti masuk di mall nanti harus ada itu QR Code. Jadi kalau tidak mau tidak apa-apa juga, tugas kita juga jadi ringan. Kalau sakit tidak bisa dilayani, karena seluruh kota nanti akan ada barcode-nya,” ungkapnya.
Penolakan pemeriksaan kesehatan tersebut membuat Wali Kota Makassar heran dengan sikap masyarakat. Padahal pemeriksaan kesehatan ini tidak dipungut biaya alias gratis.
“Tidak apa-apa kalau menolak, tapi jangan sesalkan kita kalau tidak dapat barcode,” tegasnya.
sumber : cnnindonesia.com