Riaumag.com – Presiden dan CEO Formula One (F1), Stefano Domenicali sangat antusias untuk menggelar balapan jet darat di Sirkuit Mandalika. Hal tersebut terungkap setelah pertemuan yang berlangsung di Sirkuit Yas Marina Abu Dhabi, Jumat, (10/12/2021)
Pertemuan tersebut dihadiri Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer, Perwakilan Pemprov NTB, Ir. H. Ridwan Syah, M.M., M.Sc., M.T.P., dan Managing Director Mrk1 Consulting, Mark Hughes dengan President and CEO Formula 1, Stefano Domenicali dan Director Race Promotion F1, Chloe Targett- Adams.
H. Ridwan Syah yang juga Kepala Dinas PUPR NTB, mewakili Pemprov NTB dalam pertemuan tersebut dikonfirmasi Ahad, 12 Desember 2021 mengatakaan, pihak Formula 1 mengapresiasi keberhasilan event World Superbike (WSBK) Mandalika, 19 – 21 November lalu serta berharap gelaran MotoGP Mandalika, Maret 2022 berjalan sukses.
Kesuksesan gelaran WSBK Mandalika November lalu, kata Ridwan menunjukkan kesiapan NTB menjadi tuan rumah untuk event-event bertaraf internasional. Hal ini juga menjadi portofolio bagi NTB yang mengangkat citra daerah dan Indonesia di kancah dunia.
Keberhasilan penyelenggaraan MotoGP 2022 adalah tantangan sekaligus membuka peluang bagi Mandalika menjadi tuan rumah penyelenggaraan F1. Mengingat sirkuit sepanjang 4,3 km ini telah memiliki sejumlah fasilitas yang memadai untuk menjadi tuan rumah kompetisi balap jet darat bergengsi tersebut.
Ridwan menyebutkan beberapa syarat penting yang harus disiapkan untuk menjadi tuan rumah Formula 1. Antara lain akomodasi dengan jumlah kamar hotel berbintang minimal 3.000 kamar. Saat ini sudah terbangun 3 hotel dan vila eksklusif dengan jumlah 800 kamar di sekitar Mandalika.
‘’Dibutuhkan infrastruktur transportasi yang memadai seperti jalan dan fasilitas keselamatannya, landacape serta dukungan logistik,’’ ujar Ridwan.
Selain itu, kata mantan Asisten II Setda NTB ini, beberapa persyaratan teknis seperti automatic signaling system untuk marshall, penambahan 26.000 ban bekas dari yang sekarang sebaanyak 14.000. Serta pelebaran pit garage dengan penggabungan garage yang ada sekarang. Serta beberapa upgrading lain di fasilitas pendukung sirkuit yang akan dimasukkan budget tambahan ke pemerintah melalui Penanaman Modal Negara (PMN).
Ridwan mengungkapkan, pihak Formula 1 sangat antusias untuk menggelar balapan di Sirkuit Mandalika. Namun kepastian digelarnya balap Formula 1 di Sirkuit Mandalika tergantung pada hasil evaluasi kelayakan oleh Tim F1. Ia menjelaskan akan ada first evaluation, kemudian direspons dengan proposal resmi dari penyelenggara yaitu MGPA dan ITDC dilanjutkan negosiasi dan kesepakatan akhir.
‘’Pengalaman ITDC saat membawa MotoGP dan WSBK, butuh waktu sekitar 2 tahun. Maka, prakiraan waktu yang ideal Mandalika jadi tuan rumah F1 adalah awal 2024 yang akan datang,’’ ucapnya.
Karena skala Formula 1 yang jauh lebih rumit daripada MotoGP dan WSBK. Pihak ITDC perlu mendapatkan arahan dan persetujuan dari Presiden agar negara bisa mendukung penuh. Diharapkan, Presiden dan CEO Formula 1 dapat dijadwalkan waktu menghadap Presiden didampingi Gubernur dan penyelenggara untuk memperkuat dukungan untuk penyenggaraan Formula 1 di Sirkuit Mandalika. Idealnya, lanjut Ridwan, undangan site visit pertama kepada F1 setelah MotoGP. Dimana infrastruktur menuju kawasan dan fasilitas pendukung di dalam sirkuit sudah disiapkan dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama ITDC, Abdulbar M. Mansoer mengatakan, pihak Formula 1 antusias masuk pasar Indonesia, terutama setelah melihat kesuksesan Mandalika menyelenggarakan WSBK. Serta mendengar testimoni para pembalap dan kualitas Sirkuit Mandalika. “Mereka juga sudah kirim teknisi secara incognito waktu itu, very positive review,” ungkapnya.
Abdulbar mengatakan, akan ada permintaan fasilitas tambahan sebagai persyaratan. Baik konektivitas seperti shuttle, landscaping jalan menuju sirkuit. Serta di dalam sirkuit seperti signaling system, ban pengaman, race electronics, dan lainnya.
Mengingat skala persiapan yang jauh di atas MotoGP dan WSBK, penyelenggaraan F1 membutuhkan support langsung Presiden. Sehingga direncanakan audiensi Tim F1 ke Presiden bisa diatur setelah MotoGP selesai dan fasilitas telah siap.
‘’Pengalaman kita datangkan MotoGP dan WSBK, ada lead time 2 tahun sebelum ITDC teken kontrak dan dapat kepastian race date. Timing wise, mereka estimasi race calendar awal atau mid 2024, tapi announcement bisa di 2023,’’ jelasnya.