Riaumag.com , Semarang—-Kerjasama antara LAZ dengan Lembaga Keuangan Syari’ah Profit dalam memberikan Pinjaman Qordlul Hasan pada Penerima Manfaat menunjukkan peningkatan di masyarakat.
Skema pada umumnya, LAZ menempatkan dana pinjaman sebesar yang diberikan pada Penerima Manfaat di Lembaga Keuangan Syari’ah Profit mitra. Kemudian dengan akad Qord dana tersebut diberikan pada Penerima Manfaat.
Skema tersebut mempunyai problem laten dari ketiga pihak:
• LAZ : Harus menyediakan dana cukup besar karena dana pinjaman tersalur sebesar penempatan dananya di Lembaga Keuangan Syari’ah Profit mitra. Dan ini bukan ide yang baru.
• Lembaga Keuangan : bekerja dengan tidak seutuh hati karena tidak mendapatkan profit. Ini jelas mengancam program sustainability.
• Penerima Manfaat : Jumlah Penerima Manfaat akhirnya jadi sangat kecil karena rendahnya nilai kolaborasi.Dengan gagasan baru yakni konsep ZISKA FInance, ketiga problem tersebut bisa ditemukan solusi yang ketiga pihak diuntungkan. LAZ tidak perlu menempatkan dana yang besar, cukup 10% dari nilai pinjaman.
Lembaga Keuangan Syari’ah mitra tetap mendapatkan margin untung. Dan jumlah Penerima Manfaat akan makin banyak hingga 10x lipat.
Dan gagasan baru ini sangat sustainable, karena siapapun dapat berkolaborasi bahkan meniru dan melakukan.
Bertempat di Kantor BPRS Artha Surya Barokah Pusat (AUM PWM Jawa Tengah) di Jl. Kedungmundu No. 134 Semarang selaku Lembaga Keuangan Syari’ah Profit mitra Lazismu Jawa Tengah kita mematangkan konsep dimaksud.
Program tersebut merupakan terobosan baru yang diinisiasi oleh LAZISMU Jawa Tengah sebagai upaya untuk pemberdayaan, namun BPRS ASB tetap bisa bekerja dalam ranah business an usual. Tetap mendapatkan profit dengan kewajiban Lazismu tidak makin bertambah, malah sebaliknya jauh berkurang.
Dengan tambahan 3 (tiga) Kantor Cabang yang dimiliki BPRS ASB maka akan mampu meng-cover 12 (duabelas) LAZISMU Daerah dengan total jumlah Pinjaman Qord sebesar 1,2 milyar rupiah untuk tahun pertama.
Hadir dari LAZISMU Jawa Tengah Ikhwanushoffa selaku Manajer Area Lazismu Jawa Tengah, Agus Alwi Mashuri selaku Manajer Teritori Lazismu Jawa Tengah, Kukus Tri Wijianto selaku Manajer Operasional Lazismu Jawa Tengah, Maya R.A selaku Divisi Program Lazismu Jawa Tengah dan Samsudin selaku Divisi Fundraising LAZISMU Jawa Tengah.
Diterima langsung oleh Sukamto selaku Direktur Operasional BPRS ASB, Ahmad Imam Baehaqi selaku Direktur Marketing, M. Zuhroni selaku Kadiv Marketing dan Arifin selaku Kasubdiv Remedial.
(riaumag.com)