Bangun Kreativitas Komite Sekolah
Caption Foto : Para Mahasiswa PPG Calon Guru Gelombang 2 Universitas Riau yang tergabung dalam kelompok MIJEL 89 berfoto bersama ibu-ibu komite SD Negeri 8 dan SD Negeri 9 Pekanbaru usai kegiatan “Edukasi Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Produk Inovatif” di SD Negeri 9 Pekanbaru, Sabtu (26/4).
RIAUMAG.COM , PEKANBARU——-Kegiatan ini bertujuan mendorong kreativitas dan meningkatkan nilai ekonomi keluarga melalui inovasi lilin aromaterapi, parafin, dan krayon dari minyak bekas.Mahasiswa PPG Calon Guru Gelombang 2 Universitas Riau Edukasi Ibu KomitePekanbaru — Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Calon Guru Gelombang 2 Tahun 2024 Universitas Riau yang tergabung dalam kelompok MIJEL 89 (Minyak Jelantah SD Negeri 8 dan SD Negeri 9 Pekanbaru) menggelar kegiatan edukasi bertajuk “Edukasi Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Produk Inovatif” pada Sabtu, 26 April 2025.
Bertempat di SD Negeri 9 Pekanbaru, Jalan Pendidikan, Kelurahan Limbungan Baru, Kecamatan Rumbai, kegiatan ini mengundang ibu-ibu komite dari SD Negeri 8 dan SD Negeri 9 Pekanbaru.Kelompok MIJEL 89 terdiri dari sepuluh mahasiswa, yaitu Rahmatul Jannah, Gebby Indah Putri, Gita Ardianti, Elsa Avrelia Wulandari, Putri Febriani Lisamsi, Affrati Adillah, Mutiara Ramadhani, Niken Ladysia, Lidya Wulandari, dan Khoiro Lathifa. Kegiatan ini dibimbing oleh Dosen Proyek Kepemimpinan, Bapak Eddy Noviana, S.Pd., M.Pd. dengan dukungan dari Kepala Sekolah SD Negeri 8 dan SD Negeri 9 Pekanbaru, Bapak Abdul Mukti, S.Pd., M.Pd.Berbeda dari biasanya, sasaran kegiatan ini adalah masyarakat, khususnya ibu-ibu komite dari SD Negeri 8 dan SD Negeri 9 Pekanbaru.
Para mahasiswa berharap, edukasi ini dapat membuka wawasan dan menjadi bekal keterampilan baru bagi para ibu komite dalam meningkatkan nilai jual dan mendukung perekonomian keluarga.Dalam kegiatan ini, para mahasiswa memperkenalkan berbagai produk inovatif hasil olahan minyak jelantah, antara lain lilin aromaterapi, parafin, dan krayon.
Dengan metode sederhana dan bahan-bahan yang mudah diperoleh, minyak jelantah yang sebelumnya dianggap limbah tak berguna dapat diubah menjadi produk kreatif bernilai ekonomi.Selain mengajarkan teknik pembuatan produk, mahasiswa juga memaparkan bahaya mengonsumsi minyak jelantah secara berulang.
Minyak bekas yang dipakai berulang kali mengandung senyawa berbahaya seperti aldehida dan radikal bebas, yang berisiko menyebabkan kanker, penyakit jantung, serta kerusakan organ tubuh lainnya. Oleh karena itu, pengelolaan minyak jelantah yang tepat menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
Menjelang akhir acara, panitia memberikan kesempatan kepada para ibu komite untuk menyampaikan pesan dan kesan. Salah satu peserta, Ibu Misra Hairani, yang juga pengelola PAUD di kawasan Rumbai, mengungkapkan apresiasinya.
“Saya sangat puas dan bangga kepada Mahasiswa PPG Calon Guru Universitas Riau. Ilmu yang diberikan sungguh bermanfaat. Di rumah saya tidak mendapatkan ilmu seperti ini, di sekolah juga tidak ada. Tapi di sini, saya belajar bagaimana minyak jelantah bisa diubah menjadi barang yang berguna dan inovatif. Saya berharap ke depannya kegiatan seperti ini semakin berkembang dan sukses selalu untuk Mahasiswa PPG Calon Guru,” ungkapnya penuh semangat.
Sebagai bentuk apresiasi, di akhir kegiatan, para ibu-ibu komite yang mengikuti edukasi juga menerima hampers berisi produk inovatif dari minyak jelantah yang telah dibuat, sebagai kenang-kenangan sekaligus bukti nyata hasil kreativitas dari kegiatan tersebut.
Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari upaya berkelanjutan untuk mendorong masyarakat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga dan menjadikan inovasi sederhana sebagai peluang usaha yang menjanjikan