Riaumag.com , Jakarta–Kasus pandemi Covid-19 masih menghantam dunia. Kendati infeksi RI melandai, negara-negara tetangga justru memperlihatkan lonjakan yang signifikan.
Bahkan beberapa negara memberlakukan tindakan penguncian ketat demi mengekang jumlah infeksi.
Negara-negara mana sajakah itu ? Berikut daftarnya dirangkum CNBC Indonesia:
1. Singapura
Pada Rabu (2/9/2021), Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan 180 kasus baru Covid-19. Dari jumlah itu, 177 kasus merupakan
Ini merupakan jumlah tertinggi sejak 21Juli 2021. Kasus lokal juga mengalahkan data kemarin, 160 infeksi baru.
MOH mengungkap ada 90 kasus yang belum diketahui dari mana asalnya. Pasalnya, kasus itu tidak terkait dengan kluster-kluster yang telah ditemukan di negara pusat keuangan Asia ini.
Kluster Covid-19 terbanyak terkait beberapa pemberhentian bus di Singapura. Antara lain, halte Bugis Junction, Tampines, Boon Lay, Jurong East, Toa Payoh, Bishan, Punggol, Clementi, and Sengkang.
Mengutip Worldometers, total kasus Covid-19 Singapura sejak pandemi tercatat 67.800. Di mana tercatat ada 55 kematian sepanjangn corona menyerang.
2. Malaysia
Malaysia juga merupakan negara yang masih dilanda gelombang pandemi yang cukup besar. Selama delapan hari terakhir negeri Jiran itu masih melaporkan jumlah kasus di atas 18 ribu perhari.
Puncaknya terjadi pada 26 Agustus lalu di mana jumlah kasus berada di angka 24.599 dalam satu hari. Mengutip Worldometer Kamis, total kasus aktif hingga pagi ini adalah 267.863, dengan 1.005 kasus serius.
Analis politik James Chai yang berbasis di Kuala Lumpur,Malaysia, memberikan analisisnya kenapa kasus Covid-19 di Malaysia terus mencetak rekor di tengah semua upaya pemerintah menekan kasus. Hal itu disampaikan dalam kolomnya di media asal Timur Tengah, Al-Jazeera, berjudul “Malaysia: From COVID role model to a mini-India”.
Ia menekankan bahwa Malaysia terlalu berpuas diri dengan pencapaian sebelumnya dalam mengekang kasus Covid-19. Ini membuat pemerintah negara itu tidak memiliki sebuah blueprint yang baik dan ketat penanganan kasus Covid.
“Setahun yang lalu,Malaysia merayakan diri sebagai negara dengan transmisi lokal Covid-19 mencapai nol selama beberapa hari, meraih banyak pujian dari para ahli asing, akademisi, dan organisasi seperti WHO,” katanya.
Selain itu, secara politik, pejabat mulai kehilangan legitimasi dari masyarakat. Pasalnya pemerintah tetap mengadakan pemilu meski dalam situasi kedaruratan nasional.
Total kasus Covid-19 Singapura sejak pandemi tercatat 1.765.016. Di mana tercatat ada 16.942 kematian sepanjang corona menyerang.
3. Filipina
Filipina juga melaporkan kenaikan infeksi yang signifikan. Per Rabu kemarin, jumlah kasus total telah mencapai dua juta.
Bahkan pada Senin (30/8/2021) negara pimpinan Presiden Rodrigo Duterte itu melaporkan rekor penambahan kasus harian sebesar22.194 dalam 24 jam terakhir. Hingga saat ini, penambahan masih terjadi di atas level 13 ribu perhari
Penambahan ini juga menandai penambahan infeksi yang sangat pesat. Dalam bulan Agustus ini saja,Filipina sudah mencatatkan387.237 kasus baru Covid-19 yang dilaporkan.
Lebih lanjut, angka ini juga sangat jauh bila dibandingkan pertengahan Juli lalu. Di mana jumlah kasus rata-rata masih berada di level 5 ribu perhari
Mengutip Channel News Asia (CNA), kenaikan terjadi karena varian Delta yang sangat menular. WHO Filipina menulis 70% transmisi adalah varian yang ditemukan di India itu.
Kementerian Kesehatan Filipina masih memperingatkan akan tren yang dapat terus meningkat. “Kemungkinan jumlah kasus COVID-19 akan meningkat lagi dalam beberapa hari mendatang,” kata kementerian itu kemarin.
Di tengah kenaikan kasus, dikabarkan pula ancaman tenaga kesehatan mogok dan mengundurkan diri. Perawat dan dokter menuntut pengunduran diri Menteri Kesehatan Francisco Duque dan dibayarkan tunjangan risiko mengingat bahayanya kasus.
Mengutip Worldometers, ada total 2.003.955 juta lebih kasus Covid-19 di Filipina sejak pandemi melanda. Sementara kematian total tercatat 33.533.
4. Brunei Darussalam
Kenaikan kasus COVID-19 juga terjadi di Brunei Darussalam. Mengutip Worldometers, asus baru bahkan sempat menyentuh 185 per 29 Agustus lalu, angka tertinggi sejak COVID-19 menyerang negeri itu lagi, Agustus ini.
Kemarin Brunei mencatat 146 kasus baru dengan 2 kematian. Ini menjadikan kasus aktif di negara dengan 450 ribu penduduk itu menjadi 1.794 orang.
Total kasus dari awal pandemic hingga saat ini adalah 2.858. Di mana ada total 11 kematian.
Brunei sendiri sempat mampu meredam COVID-19 dengan hampir nol kasus lokal setahun lebih. Namun Covid-19 Delta masuk melalui jalur penyeberangan illegal antara negeri itu dan Malaysia.
5. Australia
Australia menjadi salah satu negara di dunia yang mencatatkan kenaikan kasus yang signifikan. Pada Senin (30/8/2021) Negeri Kanguru melaporkan 1.368 kasus infeksi corona.
Sementara itu, secara sepekan, negara Kangguru itu belum bisa lepas dari 1.000 infeksi perhari, Ini merupakan kenaikan sebesar 4.000% bila dibandingkan dengan awal Juli lalu pada saat kasus mulai dalam tren menanjak, di mana kasus hanya berada di kisaran 34 kasus per hari.
Lonjakkan kasus terbaru terjadi di wilayah New South Wales, negara bagian kota Sydney bernaung. Lebih lanjut, lonjakanini terjadi setelah otoritas NSW melakukan pelonggaran.
“Tidak peduli berapa banyak kasus yang terjadi, dosis ganda 70% di NSW berarti kebebasan bagi mereka yang divaksinasi,” kata Perdana Menteri negara bagian NSW Gladys Berejiklian.
Lonjakkan ini juga diikuti angka vaksinasi yang tidak begitu tinggi. Secara nasional hanya 33,7% dari mereka yang memenuhi syarat telah divaksinasi penuh, meskipun dalam beberapa pekan terakhirAustraliatelah berlomba untuk menginokulasi populasinya.
Bila terus berada dalam level vaksinasi saat ini, maka 80% dapat tervaksinasi pada pertengahan November.
MengutipWorldometers, ada total 55.090 lebih kasus Covid-19 di Australia sejak pandemi melanda. Sementara kematian total tercatat 1.012.
sumber : cnbcindonesia.co.id