RIAUMAG.COM , YOGYA———-Asapsiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia / Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) DIY menyebut wisatawan mancanegara dari India bisa jadi market besar di DI Yogyakarta.
Hal itu disampaikan oleh Penasihat DPD Asita DIY, Edwin Ismedi Himna.
Edwin mengatakan India bukan market baru di DI Yogyakarta, sebab sudah ada wisatawan India yang berwisata ke DIY.
Menurut dia, potensi besar ini harus ditangkap oleh pemerintah untuk mempromosikan DI Yogyakarta ke India.
“India bukan market baru, tapi market besar Pemerintah jangan hanya sibuk di dalam. Harus promosi keluar, melihat ada peluang ini,” katanya, Selasa (22/08/2023).
Sementara di Indonesia, wisman asal India mulai membanjiri Bali dan Jakarta.
Terlebih saat ini IndiGo Airlines telah membuka penerbangan langsung Mumbai-Jakarta.
“Ini yang kami tunggu. Saat ini sudah membludak di Bali, Jakarta juga sudah masuk. Nah ini harus kita kejar. Kapan ini masuk ke Jogja. Makanya promosi ke Jogja ini penting,” terangnya.
Terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengungkapkan pada Januari-Juni 2023 ada sebanyak 1.103 wisman asal India yang datang ke DIY.
Selisih tipis dengan wisman asal Tiongkok sebanyak 1.268 dan Amerika Serikat yaitu 1.194.
“Menurut kebangsaannya, wisman yang berkunjung ke DIY didominasi dari Malaysia sebanyak 16.241 atau 42 persen. Disusul wisman dari Singapura sebanyak 6.403 atau 17 % ,” ungkapnya.
Herum menambahkan jumlah kunjungan wisman ke DIY selama tahun 2023 mengalami kenaikan. Pada Juni 2023, pihaknya mencatat ada 11.188 wisman yang datang ke DIY. Secara bulanan, meningkat 37,11 persen dibanding Mei, yang hanya 8.160 wisman.
“Jumlah kunjungan wisman Januari- Juni 2023 tercatat sebanyak 38.769 kunjungan. Ini sangat membanggakan, karena dibandingkan 2022 itu hanya 11.472 kunjungan. Tahun 2023 menunjukkan tren positif selama pandemi COVID-19. Meskipun kalau belum seperti sebelum COVID-19. Karena tahun 2019 itu Januari-Juni mencapai 51.378 kunjungan,”imbuhnya.