“TEGAS dan terkesan sedikit tamberang bagi orang tak biasa bergaul dengannya. Bicaranya lugas, tegas, terstruktur dengan baik, dan berpandangan jauh ke depan.”

Itulah sekilas tentang sosok Kolonel TNI (Purn) Abbas Jamil. Lahir di Cerenti, tepatnya di Desa Pulau Bayur pada 26 Juni 1926 dari pasangan Namid Jaya dan Umi Jaya. Masa kecil dan remajanya tumbuh di tengah perubahan besar yang melewati tiga zaman: penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan masa awal kemerdekaan Indonesia.

Perjuangan militer Abbas Jamil dimulai dari Danki Resimen V Air Molek (1946-1947). Di usia 21 tahun saat berpangkat Letnan TNI, Abbas Jamil memimpin pasukan mempertahankan wilayah Siak dalam Agresi Militer Belanda I (21 Juli – 5 Agustus 1947) dan Agresi Militer Belanda II (19-20 Desember 1948).
Hasan Arifin (1916-1969): Konsul Muhammadiyah Riau di Indragiri Asal Kuantan Singingi

Siak dipertahankan sebagai wilayah strategis NKRI. Atas jasanya itu Pemerintah Provinsi Riau melalui SK Nomor 43/VII/tertanggal 21 Juli 2016 memberikan penghargaan gelar Pahlawan Kemerdekaan kepadanya. Penghargaan itu diserahkan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman kepada ahli warisnya pada HUT ke-59 Provinsi Riau 9 Agustus 2016.
Pemberian gelar pahlawan kemerdekaan adalah penghargaan negara kepada individu yang telah berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas pengorbanan serta dedikasi mereka dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan.
M. Yusuf (1917-1990): Tukang Pangkas Legend dari Sentajo Raya
Redaksi
2 hari

Selain Abbas Jamil yang mewakili Kabupaten Siak, ada 19 tokoh Riau lainnya yang menerima. Yakni Abdul Latif Dt. Bandaro Sati (Kampar), Brigadir Jendral TNI (Purn) Arifin Achmad (Bengkalis), H. Masnoer (Bengkalis), Letnan Kolonel TNI (Purn) Hasan Basri dan Khadijah Ali (Riau). Letnan TNI (Purn) M. Boya (Indragiri Hilir), OK Muhammad Jamil dan Brigadir Jendral TNI (Purn) HR. Soebrantas Siswanto (Bengkalis). Kemudian, Sultan Muhammad Abidin (Rokan Hulu), Tengku Agung Sultanah Latifah (Siak), Mayor TNI (Purn) Toha Hanapi dan Tulus (Indragiri Hulu), H. Daeng Muhayan Nur (Meranti), Radja Roesli, dan Ma’rifat Mardjani (Kuantan Singingi).
Selanjutnya ada Tuan Guru Syech Abdurrahman Sidiq dari Indragiri Hilir sebagai Pejuang Agama Islam. Datuk Wan Abdurrahman dari Pekanbaru dianugerahi gelar Pahlawan Bidang Politik dan Pemerintahan. Sedangkan Tengku Nasaruddin Effendi dari Palalawan dianugerahi Pahlawan Budaya.
Era Presiden Soekarno tahun 1950 an, Abbas Jamil terlibat aktif dalam perjuangan pembentukkan Provinsi Riau. Akhir tahun 1990-an s.d awal 2000-an – bersama Samad Thaha dan Radja Roesli, ia jadi tokoh sentral perjuangan pemekaran Kabupaten Kuantan Singingi.
Abbas Jamil dikenang sebagai pejuang yang berani, disiplin, dan berpandangan jauh ke depan. Dia tokoh yang menolak kegagalan. Bagianya gagal pada jadwal pertama berdampak pada jadwal berikutnya. Soal keberanian, ia selalu berpesan, “Hancurkan rasa takutmu, bakar keraguanmu, dan majulah seperti badai. Dunia ini milik para pemberani bukan milik pengecut.”
Berlatar belakang militer, disiplin memang melekat pada diri Abbas Jamil. Pantang bagi dirinya menunda jadwal yang sudah tersusun. “Jika pertemuan dimulai jam 08.00 WIB setengah jam 07.30 WIB, dia sudah datang” kenang politisi dan akademisi Riau asal Pangian, Kabupaten Kuantan Singingi Mardianto Manan.
Sementara Yean Asnudi mengenang Abbas Jamil seorang tokoh yang selalu memberikan motivasi terys belajar. “Jangan mudah menyerah. Bangun negeri ini dengan karyamu. Jangan cengeng dan harus selalu berusaha dan berdoa meraih cita-cita yang lebih tinggi,” kenang alumni FKIP Unri, Pekanbaru ini.
Menurut Yean, Abbas Jamil berpandangan jauh ke depan terhadap perjalanan. “Kamu jangan suka meminta-minta kepada orang tua, negara. dan bangsa. Berusahalah selagi mampu untuk kehidupan ini. Apa yang bisa kamu lakukan untuk kemajuan negeri ini lakukan dengan benar dan tidak neko-neko,” tambah Yean.
Usai pensiun Abbbas Jamil mewakapkan dirinya aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan. Dia ikut membaur dan berjuang bersama masyarakat melawan kezaliman dan penindasan yang dilakukan oknum yang tak bertanggungjawab di Riau.
Akhirnya penyakit stroke yang menderitnya mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhiri. Dia meninggal dunia pada 7 Januari 2015 pukul 04.50 WIB di kediamannya di rumahnya di Jl. Soekarno-Hatta Gg. Belimbing, Kelurahan Labuh Baru Timur, Pekanbaru. Di makamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Nasional Kusuma Dharma – Pekanbaru.
Biodata:
1. Nama: Abbas Jamil
2. Tempat/Tgl Lahir: Cerenti/ 26 Juni 1926
3. Ayah/Ibu: Namid Jala/Umi Daya
4. Meninggal: 7 Januari 2015 di Pekanbaru
Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Rakyat (1932-1935)
2. HIS Taman Siswa di Bukit Tinggi (1935-1942)
3. Kursus Pegawai Administrasi di Pekanbaru (1962)
4. Akademi Administrasi Negara Kodam III/17 Agustus (1963)
5. Kursus Batalyon Kwartir di Cimahi (1950)
6. Kursus A (Infantri) di Bandung 1959
7. Suslapa Inf. ABRI II di Bandung (1967)
8. Kursus Karyawan ABRI di Jakarta (1976)
Perjuangan di Bidang Politik, Sosial, dan Kemasyarakatan:
1. Danki Resimen V Air Molek (1946-1947).
2. Danki Markas Yon III Siak (1947-1948).
3. Bergabung dengan Komandan Riau Utara (1949).
4. Perlengkapan Militer Komandan (PMC) di Talukkuantan (1950.)
5. Wakil Kwartir Mr. Jon 171 Tanjungpinang (1969-1970).
6. SUDAM IV Bukit Barisan Medan (1954-1956).
7. Kasi IV Korem Ridar Pekanbaru (1959-1964).
8. Kasi Korem 33 Solok (1966-1967).
9. Kasi Kodam III/17 Agustus Padang (1966-1967).
10. WA Irdam/17 Agustus Padag (1967-1968).
11. Anggota DPRD Riau (1961-1965).
12. Anggota DPRD GR Tk. I Riau (1961-1965).
13. Anggota Badan Pemerintahan Harian Provinsi Riau (1968-1960)
14. Dan Menwa Indra Pahlawan Pekanbaru (1969-1970)
15. Ketua Umum Sekber Golkar Tk. I Riau (1969-1970)
16. Wakil Ketua II DPRD Golkar Sumbar (1974)
17. Anggota MPR RI Utusan Sumatra Barat (1978-1980)
18. Ketua DPD Golkar Sumbar (1976-1978)
19. Ketua Golkar Riau (1978-1982)
20. Anggota Dewan Paripurna DHD 45 Riau (1984-1998)
21. Wakil Ketua Riau (1995-1998)
22. Ketua Perintis PEPABRI 1994-1998).
23. Ketua Presdium PKPMR (21 Juni -1998 – 7 Januari 2015)
24. Ketua FKTC Kabupaten Indragiri Hulu
25. Penasehat LAM Riau
26. Tokoh Sentral Perjuangan Pemekaran Kuantan Singingi
Tanda Jasa dan Penghargaan
1. Bintang Gerilya
2. Setya Lencana Perang Kemerdekaan I
3. Setya Lencana Perang Kemerdekaan I
4. Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun
5. Satya Lencana GOM VII
6. Satya Lencana Sapta Karya
7. Satya Lencana Dwikora
8. Satya Lencana Wira Darma
9. Satya Lencana Penegak
10. Piagama Penghargaan dari DPP Golkar
11. Karyawan Berpestasi ABRI