Riaumag.com – Pariwisata di Masa Pandemi harus tetap bergulir, yang pasti sangat berbeda prilaku yang harus diterapkan oleh para wisatawan, saat dulu sebelum Pandemi.
“ Dalam memaksimal kegiatan Pariwisata, Protokol Kesehatan harus terus menerus kita kampanyekan , 3M ( Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menghindari kerumunan ) , poin mencuci tangan ini harus kita lakukan, kalau tidak ada tempat mencuci tangan di Destinasi Wisata tersebut, PASTIKAN hand sanitizer ada selalu di kantong di tas , kantong baju atau kantong celana kita “ kata Dede Firmansyah Ahad,14 Maret 2021 di Mal Ska Pekanbaru saat BONO PODCAST
Bang Mentri Sandiaga menyebut, event-event olahraga, musik, MICE dan event-event berbasis budaya dapat dijalankan dengan memperhatikan standar protokol kesehatan berbasis Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan) dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan). atau CHSE.
Pada wilayah yang diklasifikasikan sebagai zona hijau, event bisa dilaksanakan terbuka dengan protokol kesahatan ketat. Sementara itu, pada wilayah berstatus zona kuning, event dilakukan secara terbatas dan virtual dan wilayah berstatus zona merah, maka akan ada opsi untuk menjalankan kegiatan tersebut melalui virtual.
Hasil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dengan Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo , keputusan tersebut adalah hasil koordinasi kedua belah pihak.
“sekarang timbul pertanyaan, bagi pelaku pariwisata. Tiga Zona tersebut , tingkatan apa ? , Tingkat Kelurahan , Tingkat Kecamatan , atau Tingkat Kabupaten/Kota , Zona-Zona terebut berlaku ? karena kita bisa lihat contohnya Kelurahan Tebing Tinggi Okura sampai saat ini masih Zona Hijau, berarti kelurahan tersebut event bisa dilaksanakan terbuka dengan protokol kesahatan ketat, tapi kalau barometernya adalah Kota, berstatus zona kuning, event dilakukan secara terbatas dan virtual dengan Kota Pekanbaru yang masih Zona Kuning, sangat rancu apabila kelurahan Zona Hijau sementara Kotanya Zona Merah “ ujar Dede.
Dede mengingatkan setiap Tahunnya di Kota Pekanbaru Bulan Oktober setiap akhir bulan selalu mengadakan Event Berkuda jarakjauh di Wisata Dakwah Okura, yang termasuk di Keluarahan Tebing Tinggi Okura, tentu ini sangat dinantikan oleh Para Rider se-Indonesia ataupun Rider Manca Negaraterutama Asia Tenggara.
“ himbauan kepada para pengusaha yang sangat antusias dengan mobil-mobil yang banyak, semoga juga bisa membeli kuda untuk keluarganya, targetnya lahirnya breeding (Pengembangbiakan) kuda di Kota Pekanbaru yang mencapai ribuan kuda, karena Pekanbaru adalah Barometer Event Berkuda Endurance di Inodnesia “ Tutup Dede yang suka berkuda di Horse Power Tambusai Tempat Berkuda Tengah Kota satu-satunya di Dunia.