Oleh : A. Malik Nasrulloh, MM
Riaumag.com , Bandung
Sudah beberapa waktu aktivitas new normal pakai masker. Ketemu sekian banyak orang. Ajaibnya saat menyapabelumpernah ada yang nanya “maaf siapa ya ?”. Begitu pun sebaliknya kita pun mengenal siapa yang nyapa kita. Padahal nyaris Cuma mata aja yang kelihatan.
Sempat berpikir kok bisa ? Apakah ganteng auto muncul walau di masker ? Apakah memang yang disapa sudah sangat akrab ? Atau apakah dia punya sinar X penembus masker ?
Ternyata selain postur, kita punya personal ID bernama mata. Mata bisa menjadi alat identifikasi jati diri yang dikenal dengan biometric. Bahkan,bisa menyampaikan komunikasi dan perasaan sekaligus. Ajaib kan ?
Jadi, Kita perlu berlatih untuk mengelola rasa dan komunikasi jiwa yang ditunjukan dengan mata. Latih mata bisa menunjukan “versi terbaiknya” kita setiap saat.
Eits, Caranya ? Ternyata bisa diawali melatih bibir kawan. Cobalah kondisikan bibir/mulut maka akan mengikuti. Coba sekarang, sudah ? Mata dan Mulut , sepaket bukan ?
Sehingga wajar,walaupun mulut tertutup masker, kita masih bisa menunjukan perasaa dan komunikasi yang lain. Nah, Coba tunjukan antusiasme sekarang, Bisa ?
Selanjutnya, bagaimana supaya bibir selalu memanvarkan vibrasi POSITIF yang akan dibersamai mata yang kondusif ? Bagaimana bisa mata menjadi alat pengubah atmosfer hubungan sosial ?
Lanjut pembahasan kedepan aja ya… Sekalian kita bongkar apa itu vibrasi positif . yang perlu bahasanya.
For POSITIVE thing, Say YES rapidly! “ #GreatFromHome