Riaumag.com , Pekanbaru —-Sedikitnya ada 600 an Jemaah Calon Haji (JCH) asal Riau yang seharusnya berangkat haji tahun 2022 ini namun tidak bisa berangkat. Mereka adalah JCH yang usianya sudah diatas 65 tahun yang tertunda keberangkatannya sejak tahun 2020 lalu.
Meski sudah melunasi pembayaran, namun ratusan JCH tersebut dipastikan batal menunaikan rukun islam yang kelima pada tahun ini.
Sebab pada musim haji tahun ini, pemerintah Arab Saudi melarang JCH yang usianya di atas 65 tahun untuk melaksanakan ibadah haji.
“Setelah kita lakukan pendataan ada 600 an JCH yang usianya diatas 65 tahun yang tertunda keberangkatannya tahun 2020 lalu,” kata Kepala Kanwil Kementerian Agama Riau, Mahyuddin, Rabu (20/4/2022).
Mahyuddin mengungkapkan, berdasarkan hasil pendataan yang pihaknya lakukan, jumlah JCH yang tertunda keberangkatanya tahun 2020 lalu sebanyak lebih kurang 4.800 an orang.
Dari jumlah tersebut ada sekitar 600 an yang usianya di atas 65 tahun.
“Jumlah calon jemaah haji yang tertunda keberangkatan tahun 2020 dan sudah melunasi pembayaran dibawah 5000 orang, sekitar 4.800 an lah. Itulah yang akan berangkat tahun ini. Setelah kita pilah dari 4.800 orang itu, yang usianya diatas 65 tahun ada sekitar 600 orang. Itu jelas tidak bisa berangkat,” ujarnya.
Pihaknya memperkirakan ada sekitar 4000 an lebih CJH yang tertunda keberangkatanya pada tahun 2020 dan sudah melunasi pembayaran.
Mereka ini kan yang akan diberangkatkan ke tanah suci pada musim haji tahun ini.
Namun dari 4000 an lebih JCH tersebut pihaknya memastikan tidak seluruhnya akan berangkat.
Meskipun sejauh ini kuota untuk Riau belum ditetapkan.
”Dari 4000 lebih itu kita belum tau berapa yang akan diberangkatkan, karena kuota untuk Riau belum kita dapatkan. Tapi yang jelas itu tidak bisa berangkat semua, kita masih menunggu keputusan menteri agama, seperti apa teknis pembagianya,” katanya.
Hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kepastian berapa jumlah kuota JCH dari Riau yang akan berangkat tahun ini.
Sebab penetapan kuota JCH di daerah sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat. Termasuk nama-nama yang akan diberangkatkan.
“Sampai hari ini kuota untuk Riau belum keluar, kita masih menunggu, itu kan semua pemerintah pusat yang menetapkan. Yang jelas, yang akan berangkat itu yang tertunda tahun 2020 dan sudah melunasi pembayaran biaya hajinya,” katanya.
Selain itu, kata Mahyuddin, pihaknya saat ini juga tengah mempersiapkan kembali dokumen, menyusun komposisi petugas dan menyusun opsi- opsi pemberangkatan Jamaah Calon Haji apakah nanti melalui embarkasi antara Riau, Embarkasi Batam, atau Embarkasi Medan.
“Karena nanti akan menyesuaikan jumlah jamaah yang akan berangkat ke tanah suci, apakah jumlah jamaah 100 persen, 75 persen, 50 persen atau 30 persen,” jelas Mahyudin.
Saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait dengan kuota dan opsi penyelenggaraan haji di embarkasi.
Sebab hingga saat ini, Kanwil Kemenag Riau,belum mendapatkan berapa jatah kuota CJH untuk Riau tahun pada musim haji tahun ini.
Namun demikian, pihaknya terus melakukan persiapan seperti penyiapan dokumen, vaksin Covid-19 hingga vaksin miningitis.
”Persiapan terus kita lakukan untuk Riau berapapun nanti kuota yang di dapatkan Indonesia termasuk Riau. Persiapan tersebut , dokumen JCH, vaksin, miningitis dan lain-lain tetap dilaksankan. Termasuk juga manasik,” kata Mahyuddin.
Sementara untuk JCH yang usianya diatas 65 tahun, pihaknya mengimbau kepada para JCH yang belum bisa berangkat tahun ini agar bersabar.
“Karena pihak pemerintah Saudi sudah mengumumkan JCH tahun ini 65 tahun ke bawah, maka bagi JCH yang usianya diatas 65 tahun tetap diharapkan sabar menunggu sambil berdoa covid segera berakhir karna ketika pandemi covid berakhir tentu pembatasan usia ini tentu harapan kita tidak diatur lagi,” ujarnya