Riaumag.com , Solok —–Nagari Cupak, Kabupaten Solok. Sukses kembali melaksanakan kegiatan Hut-Ri 77 tahun 2022 melalui beberapa kegiatan, seperti lomba sekolah, car free day, pawai Obor Napak Tilas, upacara penaikan bendera 17 Agustus, dan acara puncak pawai alegoris, acara di mulai dari tanggal 9 Agustus sampai 21 Agustus 2022.

Pawai kali ini di meriahkan oleh seluruh sekolah dari beberapa elemen, terdiri dari tujuh paud (KB dan TK), sembilan belas SD, lima SMP, satu SMA, tiga lembaga di lingkungan nagari, mahasiswa KKN universitas bung hatta, mahasiswa KKN universitas Andalas, dan sembilan jorong di nagari cupak. Dan di saksikan lebih dari 10 ribu penonton di sepanjang jalan raya cupak, di mulai dari simpang sungai rotan dan di akhiri di tugu pahlawan nagari cupak.

Penampilan pawai yang selalu di tunggu” masyarakat adalah romusha nagari cupak. Dimana tema romusha tahun ini adalah “Cupak Lautan Api”
Salistio Erisa putra selaku sekretaris kegiatan yang merupakan ketua BPD HIMAPINDO (Himpunan mahasiswa pengusaha muda Indonesia) di temui di lokasi pawai menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu mendongkrak ekonomi masyarakat melalui pariwisata tak benda, dan meningkatkan ekonomi UMKM kecil yang berjualan Sepanjangan bentaran jalan nagari cupak.

Pawai kali ini mengambil tema “cupak lautan api” karena pada sejarah nya, Nagari Cupak dinyatakan sebagai salah satu Desa Pejuang yang sangat berjasa disamping dua nagari lainnya, Desa Situjuah Batur Payakumbuh dan Kalumbuk di Kota Padang dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Sosial RI No. 10 / IIR / IV / DKS / 1 / 1996 tanggal 10 Januari 1996. Alasan di juluki desa pejuang adalah saat agresi militer Belanda ke II nagari cupak sempat di bumi hanguskan oleh Belanda, Nagari Cupak memiliki sejarah panjang dalam masa pasca Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Bagi rakyat nagari Cupak peristiwa-peristiwa yang terjadi selama pendudukan Belanda di dalam agresinya yang ke II tersebut sangat memilukan, mengguncangkan bathin dan sebagainya. Peristiwa 4 Januari 1949 tidak akan pernah dilupakan seumur hidup oleh anak-cucu rakyat Cupak sampai akhir zaman nanti. Untuk mengenang Jasa Pahlawan Pejuang Cupat, maka Nagari Cupak melekatkan kata “Syuhada” kepada Masjid Raya Cupak yaitu “Masjid Raya Asy Syuhada Cupak” yang resmikan secara langsung oleh Ketua MUI RI waktu itu “Buya Hamka”

Harapan nya, dengan ada nya kegiatan ini pemerintah dapat menyoroti kembali bahwa kabupaten Solok terutama nagari cupak memiliki sejarah yang luar biasa. Dan masyarakat dapat lebih melek sejarah. Tutur salistio.
(rls/riaumag.com)