Riaumag.com —PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja akumulasi produksi minyak dan gas bumi (migas) mencapai 897.000 barrel setara minyak per hari (mboepd). Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan, capaian itu diperoleh dari kinerja produksi minyak mencapai 445.000 barel per hari dan kinerja produksi gas mencapai 2.615 juta kaki kubik gas per hari.
“Hal ini menunjukkan komitmen Subholding Upstream Pertamina untuk berkontribusi dalam upaya pencapaian target nasional 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).
Menurutnya, kinerja tersebut merupakan sumbangsih dari seluruh regional Subholding Upstream Pertamina, baik domestik maupun internasional. Pada domestik total produksi minyak mencapai 349.000 barel per hari, sementara untuk internasional total produksi minyak mencapai 96.000 barel per hari.
Di sisi lain, untuk kinerja produksi gas domestik mencapai 2.290 juta kaki kubik gas per hari atau 100 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021, demikian juga untuk pencapaian produksi gas internasional yang mencapai 324 juta kaki kubik gas per hari. Budiman menilai, transformasi Subholding Upstream Pertamina di tahun lalu telah membawa perseroan lebih agile dan adaptif sehingga dapat melakukan operasional dengan optimal.
“Setelah transformasi ini kami memiliki subsurface evaluation yang terintegrasi, sinergi dan borderless operation khususnya wilayah kerja yang bersinggungan atau bersebelahan dalam satu regional sehingga dapat memaksimalkan upaya unlock resources dalam wilayah kerja tersebut,” papar dia. Ia menambahkan, perseroan juga telah menyelesaikan pemboran sumur pengembangan sebanyak 350 sumur dan 12 sumur eksplorasi di sepanjang 2021.
Menurut dia, secara fundamental Pertamina terus melakukan upaya agresif untuk menemukan dan menambah cadangan migas guna memastikan keberlanjutan pasokan energi untuk Indonesia. Hal itu terlihat dari penambahan cadangan di Subholding Upstream yang mencapai 623 juta barel setara minyak (mmboe) atau 104 persen dari target RKAP 2021. Sementara untuk penambahan sumberdaya 2C di tahun 2021 mencapai 487 mmboe.
Pada tahun 2022 pun operasi perusahaan dimulai dengan penemuan sumber daya hidrokarbon baru di sumur Eksplorasi Manpatu-1X di Wilayah Kerja Pertamina Hulu Mahakam dan sumur Eksplorasi Sungai Gelam Timur (SGET)-001 di Wilayah Kerja Pertamina EP Jambi Field.
“Dengan temuan dan tambahan cadangan tersebut, kami optimis dalam menjaga keberlangsungan operasi Subholding Upstream Pertamina untuk pemenuhan kebutuhan energi negeri,” pungkasnya.