Riaumag.com –Pendudukan Israel di tanah Palestina masih terus berjalan sampai saat ini. Bahkan berbagai cara terus dilakukan Israel demi memperluas wilayahnya.
Warga Arab-Palestina, yang sudah menempati tanah itu berabad-abad, tersingkir akibat pendudukan Israel.
Perlu diketahui konflik Israel dengan Palestina bermula dari ide bahwa bangsa Yahudi harus memiliki tanah atau negara mereka sendiri.
Ide ini dikenal sebagai paham Zionisme. Ide ini bertransformasi jadi gerakan internasional di tangan seorang Astro-Hungaria keturunan Yahudi: Theodor Herzl. Gerakan ini bertujuan menghasilkan negara dengan nama Israel di wilayah Palestina.
Gerakan Zionis itu pertama kali muncul pada akhir abad ke-19 di Eropa tengah dan timur. Kala itu muncul seruan kepada seluruh orang yahudi untuk pindah secara besar-besaran ke wilayah Palestina. Hal itu murni lakukan atas dasar dalih bahwa tanah Palestina merupakan tanah ayah dan kakek-nenek (Eretz Israel) yang dijanjikan Tuhan ke Bangsa Yahudi.
Pembentukan negara agar Yahudi tak tercampur dengan orang di luar Yahudi. Umat Yahudi juga ingin membebaskan diri mereka dari gelombang anti-Semit dan penganiayaan yang terjadi pada mereka.
Anti-semitisme sendiri dikenal sebagai suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.
Dari seruan itulah akhirnya para pemimpin gerakan Zionis menyerukan pembentukan negara yang diinginkan di tanah Palestina yang saat itu berada dalam wilayah Kekaisaran Ottoman.
Awal Mula Israel Berdiri
Berdirinya Israel menjadi suatu negara bermula dari konsep Tanah Israel (Eretz Yisrael), sebuah konsep pusat Yudaisme
sejak zaman kuno yang juga merupakan pusat wilayah Kerajaan Yehuda kuno.
Warga Yahudi yang setuju membentuk negara pun mulai berdatangan ke Palestina. Mereka membeli tanah dari warga Arab yang tinggal di sana.
Setelah Perang Dunia I, ketika tanah Palestina sudah dikusai Inggris, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui dijadikannya Mandat Britania atas Palestina sebagai negara orang Yahudi.
Hingga pada 1947, PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu negara Yahudi dan satu negara Arab.
Lantas pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya. Proklamasi terbentuknya Negara Israel ternyata menyulut konflik baru.
Peperangan dengan negara-negara Arab di sekitar tanah Palestina yang menolak rencana pembagian ini akhirnya pecah. Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya.
Kemerdekaan Israel membuat 700 ribu warga Arab-Palestina terpaksa mengungsi. Mereka sampai ke keturunannya saat ini kemudian tinggal di Lebanon, Suriah dan Gaza.
Akibat perang ini pula, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah yang ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina di bawah mandat Inggris. Sejak saat itu, Israel terus menerus berseteru dengan negara-negara Arab tetangga, menyebabkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut hingga saat ini.
Sejak awal pembentukan Israel sebagai sebuah negara, batas negara Israel beserta hak Israel untuk berdiri telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan bangsa Palestina.
Demi menenangkan situasi, Israel menandatangani perjanjian damai dengan dua seteru mereka lainnya yaitu Mesir dan Yordania. Namun, usaha perdamaian antara Palestina, yang tanahnnya mereka duduki sampai sekarang belum berhasil.
Bahkan pada 1967 peristiwa besar dan menyedihkan terjadi. Israel menaklukkan Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur pada perang di bulan Juni.
Lalu setelah itu Pemerintah Israel mulai membangun permukiman di wilayah tersebut. Awalnya berjumlah sedikit, tetapi permukiman yahudi itu perlahan tapi pasti dengan cepat semakin meluas. Pemukiman Yahudi ada di titik yang seharusnya menjadi bagian wilayah Palestina.
Hingga hari ini, sekitar 9,3 juta penduduk telah menempati sejumlah lahan atau wilayah Israel yang notabene sebelumnya merupakan tanah Palestina.
Sampai kini pula, Israel belum mau berhenti menduduki tanah Palestina. Israel terus mendirikan pemukiman-pemukiman Yahudi di tanah Palestina.
sumber : kumparan.com