Riaumag.com –Selasa 31 Agustus 2021, Amerika Serikat resmi meninggalkan Afghanistan. Militer Negeri Adidaya sudah berada selama 20 tahun di negara bergejolak tersebut.
AS memang tak bisa memperpanjang keberadaan di Afghanistan. Penguasa Afghanistan yang baru, Taliban, menolak keberadaan AS setelah 31 Agustus 2021.
Taliban menyatakan, bila AS masih ada di Afghanistan maka sama saja sebagai kelanjutan dari pendudukan tanah Afghanistan.
Sejak Taliban berkuasa dua pekan lalu, AS mempercepat upaya evakuasi anggota militernya, warganya serta warga Afghanistan dianggap rentan.
Evakuasi AS dibantu militer sekutu berhasil membawa keluar lebih dari 114 ribu orang. Namun, belum semua warga AS terbawa keluar.
Menlu AS Antony Blinken mengatakan, kemungkinan ada hampir 100 orang warganya yang belum bisa keluar dari Afghanistan pada penerbangan terakhir Selasa ini.
Belum diketahui bagaimana nasib mereka ke depan. AS belum pula memberikan pernyataan bagaimana cara mereka membawa warganya yang masih terjebak di Afghanistan
.© Disediakan oleh Kumparan Evakuasi tentara Amerika Serikat dari bandara di Kabul, Afghanistan, Senin (30/8/2021). Foto: Aamir Qureshi/AFP
Sementara itu, Kepala Komando Pusat Militer AS Jenderal Frank McKenzie mengatakan, kepala misi diplomatik AS di Afghanistan, Ross Wilson, sudah berada dalam perjalanan menuju Negeri Paman Sam.
© Disediakan oleh Kumparan
“Ada begitu banyak kesedihan terkait kepergian kami,” ucap McKenzie seperti dikutip dari Reuters.
“Kami tak bisa membawa semuanya yang ingin keluar, bahkan jika kami berada 10 hari ke depan kami juga tidak akan bisa membawa mereka keluar,” sambungnya.© Disediakan oleh Kumparan Seorang anggota Taliban (tengah) berdiri di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. Foto: REUTERS/Stringer
Taliban Usai AS Angkat Kaki dari Afghanistan: Kemenangan Ini Milik Kami
Taliban angkat bicara setelah Militer Amerika Serikat resmi meninggalkan Afghanistan.
Jubir Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan, angkat kakinya AS adalah sebuah kemenangan. Pernyataan tersebut disampaikan Mujahid di Bandara Hamid Karzai Kabul, beberapa jam usai pesawat terakhir yang membawa militer AS lepas landas.
“Selamat untuk Afghanistan. Kemenangan ini milik kami,” ucap Mujahid seperti dikutip dari AFP.
Meski menyambut gembira hal tersebut, Mujahid memastikan mereka tak ingin bermusuhan dengan AS. Mujahid menegaskan, Afghanistan di bawah Taliban siap membina berhubungan baik dengan negara mana pun termasuk, Negeri Paman Sam.
“Kami mau hubungan baik dengan Amerika Serikat dan dunia,” ucap Mujahid.
“Kami akan menyambut baik semua hubungan diplomatik dengan kalian semua,” sambung Mujahid.© Disediakan oleh Kumparan Anggota tentara AS mengusung jenazah bagi anggota tentara yang tewas, selama upacara ramp di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, (27/8). Foto: U.S. Central Command/Handout via REUTERS
Taliban: Kekalahan AS Pelajaran bagi Penjajah
Taliban bersukacita atas angkat kakinya Amerika Serikat dari Afghanistan. Kelompok penguasa Afghanistan tersebut menyatakan, AS sudah kalah.
“Kekalahan Amerika adalah pelajaran besar bagi seluruh penjajah dan bagi masa depan kami,” kata jubir Taliban Zabihullah Mujahid seperti dikutip dari AFP.
“Ini juga pelajaran bagi dunia,” sambung dia.
Pernyataan Mujahid disampaikan di Bandara Hamid Karzai Kabul beberapa jam usai pesawat terakhir AS di Afghanistan lepas landas pada Selasa (31/8/2021). Bandara Hamid Karzai merupakan tempat terakhir yang dikuasai AS di Afghanistan.© Disediakan oleh Kumparan Pejuang Taliban berjaga di sepanjang jalan di Herat, Afghanistan, pada 19 Agustus 2021. Foto: AREF KARIMI / AFP
Taliban Rayakan Kepergian Tentara AS dari Tanah Afghanistan dengan Tembakan
Anggota Taliban yang berada di ibu kota Kabul melepaskan tembakan ke udara pada Selasa (31/8/2021). Mereka merayakan kepergian seluruh tentara Amerika Serikat dari Afghanistan
Selama 20 tahun ratusan ribu tentara AS ditempatkan di Afghanistan. Awalnya mereka bertujuan mencari dalang peristiwa 9/11, Osama bin Laden, yang diduga disembunyikan Taliban. Namun, setelah Osama tewas pada 10 tahun lalu di Pakistan, tentara AS tetap ditempatkan di Afghanistan selama satu dekade.
Keberadaan pasukan AS ditujukan membantu menjaga keamanan Afghanistan dari Taliban dan kelompok lain seperti ISIS.
Akan tetapi, saat Taliban merebut Afghanistan, kelompok tersebut meminta AS menepati janjinya yaitu angkat kaki total dari Afghanistan pada 31 Agustus 2021, tanpa perpanjangan waktu.
Pengumuman mengenai penarikan total tentara AS disampaikan langsung Kepala Komando Pusat Militer AS Jenderal Marinir Frank McKenzie pada Senin (30/8/2021) di Washington.
“Saya umumkan selesainya misi penarikan diri kami Afghanistan serta berakhirnya misi militer untuk evakuasi warga Amerika,” kata McKenzie seperti dikutip dari Al-Jazeera.
sumber : kumparan.com