Thea Fathanah Arbar, CNBC IndonesiaNEWS 09 October 2023 16:50Sebuah bendera Arab Saudi berkibar di atas gedung konsulat di Istanbul pada 17 Oktober 2018. – Konsul Arab Saudi untuk Istanbul Mohammed al-Otaibion pada 16 Oktober 2018 meninggalkan kota Turki menuju Riyadh dengan penerbangan terjadwal, kata laporan, saat Turki bersiap untuk menggeledah kediamannya dalam penyelidikan hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi. (OZAN KOSE/AFP via Getty Images)Foto: Arab Saudi (AFP via Getty Images/OZAN KOSE)
RIAUMAG.COM ——– Arab Saudi buka suara terkait perang Hamas, faksi Palestina dan Israel. Negeri Raja Salman bin Abdulaziz itu mengatakan terus memantau dengan cermat perkembangan situasi di antara kedua belah pihak.
Melalui Kementerian Luar Negeri, kerjaan mengaku situasi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Tingkat kekerasan sangat tinggi di beberapa lini di sana.
Potret Masjid Terkemuka Gaza Hancur Digempur Militer Israel
China Respons Perang Hamas-Israel, Xi Jinping Titahkan ini
“Kerajaan Arab Saudi menyerukan penghentian segera eskalasi antara kedua belah pihak, perlindungan warga sipil, dan pengendalian diri,” tegasnya dikutip dari Al Arabia, Senin (9/10/2023).
“Kerajaan Arab Saudi juga mengingatkan kembali peringatannya.. bahwa situasi berbahaya saat ini adalah akibat dari pendudukan (Israel) yang terus berlanjut, perampasan hak-hak sah rakyat Palestina dan provokasi sistematis,” tambah Arab Saudi.
Arab Saudi pun meminta kembali komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab bersama serta mengaktifkan proses perdamaian Palestina dan Israel.
Langkah ini diambil agar memicu solusi dua negara untuk mencapai keamanan dan perdamaian di kawasan.Hal yang sama sebelumnya juga dikatakan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
Beliau menyerukan diakhirinya eskalasi kekerasan menyusul serangan mendadak terhadap Israel oleh kelompok Hamas Palestina.
Komentar muncul setelah beliau menerima telepon dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
Laporan Arab News menyebut keduanya membahas bahaya eskalasi militer yang terus berlanjut dan perlunya mencari cara untuk meredakan ketegangan.
israel menggempur daerah kantong Palestina di Gaza pada Ahad setelah serangan dilakukan Hamas, Sabtu.
Serangan udara israel menghantam blok perumahan, terowongan, masjid dan rumah pejabat Hamas di Gaza.
dalam laman yang sama disebut bahwa 400 warga Gaza tewas, termasuk 20 anak-anak. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sendiri telah berjanji untuk melakukan balas dendam yang besar.